Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Komisi Terlibat Kasus Pencabulan, Kantor DPRD Sepi

Kompas.com - 04/02/2015, 14:28 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com - Kantor DPRD Bangkalan, Jawa Timur, terlihat sepi setelah peristiwa penangkapan Ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Kasmo atau Aldi Alfaridi (AA), Senin (2/2/2015) kemarin.

Pantauan Kompas.com, sampai pukul 10.30, semua ruangan komisi tampak kosong. Tiga pimpinan DPRD belum menampakkan wajahnya. Satu-satunya anggota DPRD yang datang yakni Mahmudi, Sekretaris Komisi A. Sedangkan staf DPRD Pamekasan, hanya merapikan ruangan sidang.

Mahmudi mengaku tidak tahu apa alasan anggota DPRD Bangkalan hingga siang masih banyak yang belum datang. Padahal, Selasa kemarin, semua anggota DPRD Pamekasan masih kompak masuk ke kantor semua.

"Saya tidak tahu ya, apa mungkin ada kaitannya dengan informasi penangkapan salah satu anggota DPRD Bangkalan kemarin?," kata dia. (Baca: Terduga Otak Penembakan Aktivis LSM Jadi Tersangka Pencabulan Gadis 16 Tahun)

Terkait dengan infrormasi penangkapan Politisi Partai Hanura tersebut, Mahmudi mengaku kaget. Sebab, sehari sebelum berita penangkapan tersebar, AA masih berkomunikasi dan akan bertugas untuk inspeksi mendadak ke salah satu pembuatan kapal di wilayah Pelabuhan Kamal.

Kepala Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Bangkalan, Deddy menuturkan, agenda DPRD Bangkalan hari ini merupakan pembahasan internal Rancangan Peraturan Daerah Tentang Desa. Seharusnya, agenda itu digelar mulai pukul 09.00. Namun karena banyak anggota dewan yang belum datang, agenda tersebut dipastikan molor. 

Diberitakan sebelumnya, AA ditangkap jajaran Polda Jatim, Senin (3/2/2015) malam. Penangkapan itu awalnya menyangkut kasus pencabulan anak di bawah umur. Belakangan baru dikaitkan dengan kasus penembakan aktivis LSM di Bangkalan.

AA ditangkap di sebuah hotel di Surabaya. Saat itu, dia bersama seorang gadis berinisial LT (16), putri mantan istrinya. "AA alias Kasmo kami tetapkan tersangka atas perbuatan asusila kepada gadis di bawah umur," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono di Mapolda Jatim, Selasa (3/2/2015) sore.

Awi mengatakan, sebelum menginap di hotel tersebut, politisi Partai Gerindra itu sempat mengajak korbannya berkaraoke di suatu tempat. Kasmo tidak sendiri. Dia ditemani sopirnya, Syaefudin alias Reza (27). Reza dalam kasus penembakan aktivis itu diduga berperan sebagai penggambar suasana saat korban akan ditembak.

Seperti diberitakan, Kasmo diduga sebagai otak penembakan Mathur Husaini. Dalam kasus ini, polisi belum menetapkan dia sebagai tersangka karena kurangnya alat bukti.

Mathur Husairi (47), Direktur LSM Crisis Islam of Demoration (CIDe), ditembak orang tak dikenal di Jalan Teuku Umar, Bangkalan, pada 20 Januari lalu. Pelurunya menembus punggung hingga dia dirawat secara intensif di RSU dr Soetomo, Surabaya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com