Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika NJOP dan PBB Dihapus, Pemkab Semarang Kehilangan Rp 22 Miliar

Kompas.com - 03/02/2015, 22:19 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang akan kehilangan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 24,5 miliar setiap tahun jika pemerintah pusat menghapus nilai jual objek pajak (NJOP) serta pajak bumi dan bangunan (PBB).

Kepala Bidang Pajak Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Semarang Aris Abadi mengatakan, pihaknya belum mempunyai gambaran mengenai alternatif lain apabila rencana penghapusan NJOP dan PBB benar-benar diterapkan. [Baca juga: Hapus NJOP, Menteri Agraria Tidak Ingin Tanah Dikapitalisasi]

"Kami harap itu sekadar wacana. Yang jelas itu akan merugikan. Terlebih Wajib Pajak PBB di Kabupaten Semarang sebagian besar adalah NJOP yang berada di bawah Rp 60 juta atau sekitar 80 persen dari total WP PBB yang berjumlah sekitar 722.000 WP," kata Aris kepada Kompas.com, Selasa (3/2/2015).

Di satu sisi, kebijakan penghapusan NJOP dan PBB akan disambut antusias oleh masyarakat. Namun, di sisi lain, pemerintah daerah akan kehilangan nilai potensial pajak daerah sekitar Rp 22 miliar per tahun. Apalagi sesuai target tahun ini, menurut Aris, DPPKAD Kabupaten Semarang harus mampu memperoleh PAD sebesar Rp 24,5 miliar dari nilai baku pajak sebesar Rp 30 miliar.

"Mungkin bagi daerah perkotaan besar seperti Jakarta tidak masalah. Tetapi di daerah kecil seperti Kabupaten Semarang yang pendapatan pajaknya relatif kecil, sangat sulit dan berpengaruh besar terhadap lainnya," ujar Aris.

Pihaknya berharap kebijakan penghapusan NJOP dan PBB tersebut hanya sebatas wacana. Kendati pun dihapus sehingga kehilangan potensi pajak yang cukup besar, imbuh Aris, pihaknya siap melaksanakan kebijakan tersebut.

"Semoga itu hanya wacana. Tapi jika itu sudah menjadi perintah, kami tentu harus siap. tetapi mohon dipertimbangkan lagi," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com