"Ada sebelas rumah yang tertimpa longsor di empat desa yakni dua rumah di Desa Wonokitri, lima rumah di Desa Tosari, satu rumah di Desa Sedaeng, dan tiga rumah di Desa Podokoyo," kata Camat Tosari, Teguh Winarto ketika ditemui di lokasi, Minggu (1/2/2015).
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut. Namun, hanya kerusakan materiil pada rumah warga serta lahan kentang seluas kurang lebih 1,5 hektare dengan usia dua bulan atau dalam kondisi 50 persen siap panen.
"Kerugian total lahan tanaman kentang senilai sekitar Rp 40 juta, sedangkan total kerugian rumah sekitar Rp 25 juta. Pihak Kapolsek, Koramil, BPBD sudah mendata rumah yang terkena longsor tersebut," ungkapnya.
Secara terpisah Kepala Dusun Ledoksari, Desa Tosari, Hendrik Purwanto menjelaskan kejadian ini bermula curah hujan yang tinggi disertai angin selama tiga hingga empat jam. Sehingga, ini menyebabkan tebing longsor karena tidak mampu menahan derasnya aliran air disertai tanah.
"Tebing longsor kemudian menuju ke dataran yang lebih rendah, sehingga rumah-rumah warga inilah yang kemudian terkena longsoran tebing tersebut," ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga yang juga menjadi korban longsor, Reso mengungkapkan, kamar tidur rumahnya amblas terkena longsoran tebing yang mengakibatkan keluarganya harus beristirahat di ruang tamu.
"Saya beserta istri, Tinasih terpaksa harus beristirahat di ruang tamu karena kamar tidur terkena longsor," kata lelaki usia 70 tahun tersebut dengan bahasa Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.