Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Korban Tewas akibat Petir Tergeletak dalam Kondisi Mengenaskan

Kompas.com - 31/01/2015, 22:10 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Dua korban tewas, dari lima korban sambaran petir di Tasikmalaya, Sabtu (31/1/2015) sore, ditemukan warga sudah tergeletak di dalam saung yang hangus dalam kondisi yang mengenaskan. Keduanya adalah Yudit (13) adalah dan Yani (25).

Sementara tiga korban yang kini dilarikan ke rumah sakit adalah Dedi (23), Andi (14) dan Wawan (50). Mereka adalah warga Leuwidahu, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya.

Sumber Kompas.com menyebutkan, mayat Yudit dan Yani ditemukan tergeletak dalam kondisi mengenaskan. Saat kejadian, wilayah itu diguyur hujan besar, disertai angin ribut dan sambaran petir.

Dua korban tewas diketahui tersambar petir saat berteduh dari guyuran hujan saat mereka sedang membajak sampah. Sementara, tiga korban lain tengah memancing belut di sawah, dan turut berteduh.

Tiba-tiba, saung yang mereka tempati tersambar petir besar sampai kondisi saung hangus dan rusak bagian atapnya. Para korban pun ikut terhantam kilatan petir, sampai akhirnya Yani dan Yudit ditemukan telah tewas di tempat. Tiga warga lainnya pun sama ditemukan dengan kondisi kritis.

Kepala Polsek Indihiang Kompol Setiyana, membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut dia, korban tewas akibat sambaran petir itu murni sebagai kecelakaan akibat kondisi alam. "Dua jenazah tewas sudah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk dikebumikan. Sedangkan tiga orang lagi masih dirawat di rumah sakit sampai sekarang," kata Setiyana kepada wartawan, Sabtu malam.

Setiyana pun meminta kepada seluruh warga untuk selalu waspada kalau terjadi hujan besar disertai petir. Warga diimbau untuk berada di lokasi aman dan tak berada di tempat terbuka jika hujan disertai petir terjadi kembali. "Dengan kejadian ini, saya imbau warga waspada dan tak berada di ruang terbuka kalau terjadi lagi hujan deras disertai petir," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com