Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Bocah Laki-laki di Padalarang Dicabuli Buruh Serabutan

Kompas.com - 29/01/2015, 20:02 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Akhir tahun 2014 lalu, warga Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat geram dengan aksi pencabulan yang dilakukan oleh salah satu warganya, LS (55). Sebanyak 9 bocah yang menjadi korban aksi bejat LS mengaku telah disodomi.

Jumlah korban kekerasan seksual yang dilakukan LS terus bertambah. Setelah laporan diterima pihak kepolisian, dari sebelumnya sembilan korban, kini korban tindakan asusila bertambah menjadi 12 orang. Tak ayal, para korban kekerasan seksual LS yang semuanya berjenis kelamin laki-laki itu mengalami trauma psikis.

Kepala Bidang Perlindungan Perempuan Kabupaten Bandung Barat, Nurjulaeha, mengatakan, pihaknya telah melakukan pendampingan kepada para korban kekerasan LS.

"Atas kesigapan aparat kepolisian Polres Cimahi, pelaku sudah diamankan Senin (26/1/2015) kemarin. Dari hasil laporan kepada kita, korban sudah bertambah menjadi 12 orang. Tapi tidak menutup kemungkinan akan kembali bertambah," kata Nurjulaeha di Padalarang, Kamis (29/1/2015).

Untuk menghilangkan trauma yang dialami para korban, Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) KBB menggandeng tiga psikolog dari Jaringan Relawan Independen (Jari).

"Belum bisa disimpulkan bagaimana kondisi psikis korban karena kita baru melakukan pendampingan. Kita berharap kasus ini bisa diusut tuntas agar tidak ada lagi pelaku baru. Biasanya, korban-korban kekerasan seksual akan menjadi pelaku di masa depan, ini yang mau kita putus," ucapnya.

Lebih lanjut Nurjulaeha menambahkan, dari tiga korban yang disodomi pelaku, satu orang anak berinisial M (12) memiliki keterbelakangan mental. "Anak ini bersekolah di SLB," ujarnya.

Modus pelaku

Ditemui di tempat yang sama, Ahmad Sutisna, ketua RW 13 Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, menjelaskan kronologi terungkapnya kasus pencabulan tersebut. Pada tanggal 20 Desember 2014, selepas azan Maghrib, LS mengajak M jalan-jalan di seputaran komplek Tipar Siliasih. Siapa sangka, M malah disodomi oleh pria yang bekerja serabutan itu.

"Ketahuan pas pulang ke rumah setelah azan Isya, anak ini jalannya berbeda," kata Ahmad.

Setelah di desak ibunya, M akhirnya menyeritakan apa yang dilakukan oleh LS. Mendengar hal tersebut, sang ibu sontak marah-marah dan langsung membuat laporan ke kepolisian.

"Setelah kita lapor, kemudian dilakukan visum di RS Dustira Cimahi dan ternyata terbukti," akunya.

Di mata masyarakat, pelaku yang pernah berprofesi sebagai buruh pabrik tersebut dikenal sebagai sosok yang baik dan rajin. Namun sebagian warga menaruh curiga dengan gerak-gerik LS yang sering terlihat seperti perempuan.

"Sebetulnya warga sudah banyak yang curiga. Dia punya warung, tapi kalau ada laki-laki yang nongkrong atau minta pijat dia enggak mau dibayar. Jadi kelakuannya tertutup sama kebaikannya," bebernya.

Ketua RT 04 RW 13, Heru Agam, menuturkan, modus yang dilakukan pelaku yakni mengajak anak yang tengah bermain di masjid sekitar yang kerap menjadi tempat bermain anak-anak.

"Menurut pengakuan korban, LS melakukannya di rumahnya atau di rumah kosong yang dijaga sama pelaku," tandasnya.

Untuk saat ini, pelaku telah ditahan di Mapolres Cimahi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com