Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 30 Miliar untuk Penataan Perkampungan Kumuh di Solo

Kompas.com - 29/01/2015, 16:49 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Imam Ernawi, mengatakan bahwa lembaga yang dipimpinnya akan terus mendorong penataan perkampungan kumuh di sekitar Kali Pepe Solo dan pembangunan infrastruktur lainnya dengan mengucurkan bantuan dana sebesar Rp 30 miliar.

Hal ini disampaikan Imam di sela-sela meninjau pembangunan rumah renteng di pinggiran Kali Pepe, Solo, Kamis (29/1/2015).

Imam menuturkan, dana yang disediakan dari APBN tahun ini nantinya akan digunakan untuk penataan kampung kumuh di sekitar Kali Pepe, di antaranya untuk pembangunan rumah renteng, jalan lingkungan dan Balai kambang.

"Ya saya berharap dengan penggelontoran dana ini, pembangunan insfrastruktur di sini juga bisa baik, termasuk untuk mewujudkan wisata air di Kali Pepe bisa cepat terlaksana," katanya.

Imam mengatakan, selain itu pihaknya juga akan membantu untuk mewujudkan Solo sebagai kota pusaka.

"Ya nanti dari Dirjen Cipta Karya akan ikut membantu Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta untuk melakukan penataan," ungkapnya.

Menurut Imam, penataan itu bisa dilakukan dari Pura Mangkunegaran atau Keraton Kasunanan Surakarta.

"Di Solo ini kan kota tua maka banyak peninggalan-peninggalan budaya yang harus ditata kembali agar lebih menarik dan sekaligus dalam pelestarian," ungkapnya.

Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dengan adanya bantuan dana dari pemerintah pusat, diharapkan penataan perkampungan kumuh di sekitar Kali Pepe dan pembangunan insfrastruktur bisa rampung lebih cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com