Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danjen Kopassus Usulkan Pindad Daur Ulang Amunisi Bekas Latihan

Kompas.com - 29/01/2015, 16:14 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Doni Monardo beserta jajarannya mengunjungi kantor pusat industri pertahanan negara, PT Pindad (Persero) di Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/1/2015). Dalam kunjungan tersebut, Direktur PT Pindad Silmy Karim meminta usulan dan pendapat kepada Kopassus terkait suplai senjata dan amunisi yang selama ini telah dipasok oleh PT Pindad.

"PT Pindad selaku produsen berharap mendapatkan masukan dan saran atas produk yang telah diproduksi oleh PT Pindad. Ini sekaligus menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi yang meminta bahwa pindad harus terus meningkatkan kualitas dan kapasitas," kata Silmy saat konferensi pers seusai kunjungan, Kamis siang.

Salah satu masukan dan usulan yang diberikan oleh Danjen Kopassus adalah terkait dengan efisiensi produksi amunisi, yakni dengan mengumpulkan kembali selongsong peluru sisa-sisa latihan tempur, dan mengembalikannya ke PT Pindad untuk dirakit ulang, bukan dilebur seperti proses yang biasa dilakukan.

"Bagaimana PT Pindad ke depan bisa melakukan penghematan dalam memproduksi amunisi. Agar PT Pindad bisa mempertimbangkan agar amunisi kita bisa mudah dipakai kembali digunakan dengan sistem reload," ujar Doni.

Meski demikian, Doni sadar betul hal tersebut berada di luar prosedur produksi amunisi PT Pindad dan sama sekali belum pernah dilakukan.

"Beberapa amunisi dari luar (negeri) itu bisa dirakit kembali dengan mudah. Memang konsekuensinya agak rumit," akunya.

Pertimbangan lainnya dalam usulan tersebut adalah mencegah adanya kelompok-kelompok radikal yang justru memanfaatkan selongsong peluru untuk diproduksi kembali.

"Bahaya mungkin seandainya amunisi ini digunakan kelompok tertentu karena mereka dengan mudah menggunakan selongsong menjadi amunisi, tapi ini bisa jauh lebih efisien daripada diproduksi ulang dengan peleburan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com