Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pamit "BAB", Penambang Pasir Merapi Tewas Tenggelam

Kompas.com - 27/01/2015, 22:10 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Seorang penambang pasir, Slamet (17), tewas setelah tenggelam di kubangan air bekas penambangan pasir alat berat di atas Sabo Dam SED 1 Kali Senowo, tepatnya di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Selasa (27/1/2015) siang. Lokasi ini hanya berjarak sekitar lima kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Informasi yang dihimpun Kompas.com, korban berasal dari Dusun Sumber, Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Korban biasa menambang pasir secara manual di alur kali Senowo, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Salah satu rekan korban, Bambang Yanto (25), menceritakan, beberapa jam sebelum tewas, korban mengeluh masuk angin dan sakit perut. Korban kemudian pamit untuk buang air besar di sungai. Namun setelah beberapa lama, korban tidak kunjung kembali ke lokasi penambangan.

"Lalu kami cari dia, ternyata sudah tenggelam di kubangan air bekas penambangan yang pakai alat berat (ekskavator). Kami angkat dia dan masih hidup, namun meninggal dalam perjalanan saat kami bawa dia ke puskesmas," ujar Bambang.

Sementara itu, Kapolsek Dukun AKP Eko Mardiyanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian itu. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju Puskesmas Selo setelah sebelumnya ditemukan tenggelam di kubangan bekas galian pasir yang memiliki kedalaman 160 sentimeter dan lebar 3 meter.

Eko menjelaskan, saat itu korban menambang pasir secara manual bersama Bambang Yanto (25), Yusup (46) dan Tunut (23). Setelah selesai menaikkan pasir ke truk, korban mengeluhkan masuk angin dan sakit perut. Korban lalu pamit buang air besar hingga akhirnya ditemukan tenggelam.

"Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban," ujar Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com