Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenang Peperangan di Sanga-sanga, Para Veteran Menangis

Kompas.com - 27/01/2015, 21:56 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Memperingati Peristiwa Merah Putih di Kota Wisata Juang Sanga-sanga, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), diwarnai tangis haru para veteran yang pernah berjuang melawan Belanda pada tahun 1945 – 1949, Selasa (27/1/2015). Mereka yang kini sudah berusia renta menanti peringatan itu karena menjadi ajang mengenang masa lalu yang bersejarah.

“Kami perlahan dilupakan, padahal kami dulu sangat ingin kemerdekaan untuk anak cucu. Tapi meski begini, kami hanya ingin anak cucu meneruskan perjuangan kami,” kata Sujoko, salah satu veteran Sanga-sanga.

Disiksa

Masih terekam jelas di ingatan Sujoko saat disiksa dalam tahan kayu yang berukuran 2x2 meter. Dalam ruang gelap dan bau itu, Sujoko dikurung bersama rekan lainnya yang berjumlah 10 orang.

“Kebayang sempitnya tempat itu. kalau mau pipis dan BAB ya di dalam situ saja. Kalau haus, mulut kami dikencingi,” kata Joko berkaca-kaca.

Joko merasa sedih ketika di usia ke-68 kemerdekaan RI, perlahan veteran, terutama dari Sanga-sanga, dilupakan.

“Kalau Indonesia merdeka tahun 1945, waktu itu Sanga-sanga masih melakukan perlawanan pada Belanda. Jadi Sanga-sanga merdeka baru tahun 1947. Kami cuma perang dengan bambu runcing, jadi kalau ditembak, dor, kami mati,” kenangnya.

Karena itu, Joko mengharapkan Pemerintah Kabupaten Kukar terus mengingat peristiwa Merah Putih di Sanga-sanga pada 27 Januari. Joko juga memohon pada Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak agar mempertahankan sekertariat veteran di Kota Balikpapan yang akan dihancurkan untuk pembangunan hotel.

“Mohon Pak Gubernur, kami ini cuma pejuang yang perlahan dilupakan. Saya cuma minta sekertariat veteran yang di Balikpapan jangan dihancurkan. Tolong ingatkan wali kotanya pak,” harap dia.

Sebab, kata Joko, di sekertariat tersebut kerap dijadikan temu kangen para veteran yang pernah dibuang ke Nusakambangan dan yang disiksa di Cipinang.

“Kalau sedang kumpul, kami menangis bersama di sekertariat yang di Balikpapan. Ingat Nusakambangan, Cipinang dan penjara mengerikan lainnya. Tempat itu bersejarah, tapi wali kota Balikpapan mau bangun hotel. Saya rasa itu kelewatan,” ujarnya.

Kota wisata juang

Sementara itu, Bupati Kukar Rita Widyasari mengatakan, pihaknya akan berupaya keras menjadikan Sanga-sanga menjadi kota wisata juang. Peristiwa Merah Putih adalah saksi betapa Sanga-sanga adalah saksi kemerdekaan Kaltim yang sesungguhnya.

“Sanga-sanga adalah kota yang terkenal sebagai kota minyak, banyak kilang minyak peninggalan Belanda dan sumur-sumur minyak yang menjadi tugu saksi peninggalan Belanda. Kami akan menjadikan Sanga-sanga sebagai kota wisata juang, dan akan kami kembangkan agar menjadi sejarah yang tak bisa dilupakan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com