"Saya tak takut mati karena saya tahu setelah mati saya ke mana, yakin akan masuk surga," kata Paulus Wiratno, menirukan perkataan Andew Chan, saat pendampingan rohani di Kerobokan, Bali, Selasa (27/1/2015).
Pendeta Gereja Kristen Protestan di Bali ini juga menyampaikan bahwa Andrew Chan sudah sering membaca kitab suci. Dia sudah bisa menguasai diri dan menyadari bagaimana pentingnya menghargai hidup.
"Dia sudah banyak berdoa. Sudah bisa menguasai dirinya. Di situlah dia mulai menghargai betapa pentingnya hidup ini," tambah pendeta itu sebelum melangkah masuk ke lapas.
Menurut Wiratno, Chan hari ini sedang melakukan perjamuan kudus yang memang menjadi inisiatif komunitas mereka.
Wiratno pun menegaskan, Chan sudah siap mati dan meneguhkan komitmen untuk mati hidup bersama dengan Yesus. "Dia meyakini itu karena sejak menjadi narapidana, Chan berubah menjadi lebih religius," ungkap Wiratno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.