Sebelumnya, pada Agustus 2014, aksi serupa terjadi namun tidak ada barang atau uang yang hilang. Pada kasus kedua ini, kejadian baru disadari, Senin (26/1/2015) pagi, saat ruangan akan dibersihkan oleh petugas cleaning service.
Dugaan sementara, pelaku masuk ruangan Tapem melalui jendela yang tidak terkunci pada Minggu (25/1/2015) malam. Dari olah tempat kejadian perkara, pelaku diketahui menjebol tujuh laci meja, di antaranya laci bendahara Tapem.
Berbeda dengan peristiwa yang terjadi Agustus 2014 lalu, kali ini pelaku sukses membawa kabur dua laptop merek Toshiba, dua kamera Canon dan Sony serta uang tunai Rp 2,3 juta. Total kerugian diperkirakan mencapai Rp 28 juta. Polisi menduga pelakunya adalah yang paham dengan situasi kantor tersebut.
“Kasus pencurian ini sudah dua kali terjadi. Kalau sebelumnya tidak ada kerugian, kali ini ada Laptop, kamera dan uang yang hilang,” ungkap Staf Tapem, M. Taufik.
Sejumlah petugas keamanan dan petugas kebersihan yang jaga malam hari sebelum paginya diketahui ada pencurian diperiksa oleh polisi. Petugas Unit Olah TKP dan sejumlah anggota Satreskrim juga memindai sidik jari di pintu dan tujuh laci meja yang dijebol pelaku.
Satu-satunya petunjuk yang mestinya memudahkan pengungkapan kasus itu, yakni CCTV justru dalam posisi mati.
“Pelaku mencongkel tujuh laci dan diduga keluar melalui pintu samping dengan cara membuka paksa. Sebab slot kunci masih pada posisi terkunci,” ujar Kanit III, Satreskrim Polres Semarang, Ipda Sigit Hadi.
Kasus pencurian di tempat Bupati Semarang berkantor itu mendapat perhatian khusus dari Kapolres Semarang, AKBP Muslimin Ahmad. Kapolres terlihat ikut memantau olah TKP.
Saat dimintai tanggapannya, Bupati Semarang, Mundjirin mengaku sangat prihatin atas kejadian tersebut. Apalagi kejadian ini sudah yang kedua kalinya. Bupati juga menduga, pelakuna adalah orang dalam.
“Dengan kejadian ini kita akan perketat pengamanannya. Mungkin bisa dengan mengganti seluruh kunci. Kalau ketahuan pegawai sini yang melakukan, jelas akan kita sanksi berat,” tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.