Menurut Rahman, anak sulung korban, dia bersama delapan orang keluarga lainnya datang untuk menjemput jenazah ayahnya untuk dibawa pulang ke Singapura. Mereka langsung mengunjungi RS Bhayangkara Mataram, tempat jenazah korban disemayamkan sementara.
"Tiba di Lombok tadi malam. Kami belum tau lagi, kami masih syok," kata Rahman, Senin (26/1/2015).
Rahman mengatakan, keluarga masih syok dengan kematian yang menimpa ayahnya saat ini. Namun, pihak keluarga mengaku ikhlas serta menyerahkan kasus ini sepenuhnya kepada Kepolisian RI.
Selanjutnya, jenazah diserahkan oleh polisi melalui Kasat Reskrim Polres Mataram AKP Agus Dwi Ananta kepada pihak keluarga korban yang diwakili oleh istri korban. Rencananya, jenazah akan dibawa pulang oleh keluarga ke Singapura melalui Bandara Internasional Lombok (BIL).
Sebelumnya diberitakan, Ahmad Bin Suri (52), WNA asal Singapura yang merupakan Wakil Manajer PLTD Tangjung Karang, tewas, Sabtu (24/1/2015) sekitar pukul 21.00 Wita. Kejadian tersebut berawal saat pelaku Parto datang ke rumah korban ingin menengok anak dan istrinya yang saat itu tinggal di sana.
Saat menemui istrinya, Parto bertengkar mulut dengan istrinya. Korban pun berusaha melerai dan menyuruh Parto keluar dari rumah tersebut. Tidak terima dengan perlakuan korban, Parto naik pitam dan menikam korbannya berkali-kali hingga korban sekarat dan meninggal dunia. Berdasarkan hasil visum RS Bhayangkara, ada lima tusukan yang terdapat di bagian dada dan kepala korban.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.