Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Menteri, Kepala Dinas Curhat Jeleknya Kualitas Guru di Maluku

Kompas.com - 26/01/2015, 16:47 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis


AMBON, KOMPAS.com
- Terpuruknya dunia pendidikan di Maluku penyebabnya tidak hanya karena masalah keterbatasan sarana pendidikan yang disediakan pemerintah. Namun juga karena rendahnya kualitas dan SDM para guru yang ada di daerah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Saleh Thio, menuturkan bahwa kualitas SDM yang dimiliki para guru di daerah tersebut memang masih sangat rendah. Dari 29. 562 guru yang ada di Maluku, ternyata masih banyak guru yang belum memiliki kualifikasi akademik.

“Pemenuhan kualifikasi pendidik terutama soal kompetensi guru sangat memprihatinkan hal ini dapat dilihat dari hasil uji kompetensi awal tahun 2012 dimana guru di Maluku menempati rangking 33 dari 33 daerah di indonesia,” ungkap Saleh di Gedung Baileo Siwalima Ambon, Senin (26/1/2015).

Sementara itu, untuk tahun 2013, lanjut Saleh, uji kompetensi guru di Maluku hanya naik setingkat dan menempati rangking ke 32 dari 33 provinsi yang ada. Menurut dia, hal itu tentunya sangat memprihatinkan.

“Sedangkan untuk uji kompetensi guru tahun 2013 guru di Maluku menempati angka 32 dari 33 provinsi,” ungkapnya.

Dia merinci, dari total jumlah guru di Maluku itu, yang telah memenuhi syarat kualifikasi akademik adalah guru kelompok belajar atau playgroup sebesar 83,56 persen, guru TK sebesar 71,63 persen guru SD 62,79 persen, sedangkan untuk guru SMP yang baru memenuhi syarat kualifikasi akademik hanya sebesar 32,14 persen.

“Dari jumlah itu yang telah memiliki sertifikat sebanyak 12,052 guru atau hanya 38,35 persen,” ujarnya tanpa merinci hasil uji kompetensi untuk guru SMA.

Meski demikian, dia mengaku pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dunia pendidikan di Maluku dari waktu ke waktu.

“Meski masih menjadi persoalan mendasar yang terus dihadapi, namun pemenuhan pendidkan di Maluku setiap tahun terus menjadi perhatian kita,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com