Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jembatan Ambrol, Warga Harus Memutar 5 Kilometer

Kompas.com - 26/01/2015, 13:42 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Warga Dusun Kragilan, Desa Donorejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, terpaksa harus memutar jalan hingga lima kilometer untuk bisa pergi ke sekolah, bekerja dan melakukan aktivitas lainnya.

Hal itu terjadi karena jembatan penghubung antara Dusun Kragilan dan Dusun Tonorogo, Desa Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang putus akibat tergerus banjir Kaligending.

"Kalau mau ke pasar saya harus memutar kira-kira 5-8 kilometer, sebelum jembatan ambrol paling cuma dua kilometer saja sudah sampai," ujar Mukri (50), warga dusun Kragilan, Senin (26/1/2015).

Menurut Mujiyono (60), Ketua RW X Dusun Kragilan, jembatan Kaligending merupakan akses utama penghubung antar dusun, serta menjadi salah satu jembatan alternatif antar Desa Donorejo dan Desa Tonorogo, Kecamatan Mertoyudan.

Pascaambrol, kata Mujiyono, praktis warga yang hendak beraktivitas seperti ke sekolah, bekerja dan lainnya menjadi agak terhambat. Mereka mau tidak mau harus mencari jalan alternatif lainnya yang jaraknnya lebih jauh dan memakan waktu lebih lama.

"Apalagi, warga kami (Kragilan) sebagian besar bekerja menjadi pengrajin genting tanah liat yang mencari pasokan bahan bakar ke desa sebelah, otomatis jadi terhambat. Belum lagi soal pemasarannya, warga biasa mengirim ke daerah sekitar Magelang, Temanggung hingga Yogyakarta," papar Mujiyono.

Kepala Desa Donorejo, Kecamatan Mertoyudan, Sukur Mardi Kiswoyo, menyebutkan jembatan Kaligending dibangun pada 1992 dan diaspal pada tahun 1999 silam. Jembatan itu sepanjang sekitar 6 meter, lebar 3 meter dan tinggi 5 meter. Pondasi jembatan tergerus oleh banjir yang terjadi sekitar dua hari lalu, sehingga mengakibatkan bagian atas jembatan ambrol.

Sukur mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (25/1/2015) sekitar pukul 10.00 WIB. Beruntung, saat kejadian tidak ada warga yang melintas sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Pas kejadian tidak hujan dan tidak banjir, hujan justru terjadi sekitar dua hari yang lalu. Namun mungkin hujan yang sangat lebat itu mengakibatkan banjir yang kemudian menggerus pondasi, sampai ambrol bagian atasnya," ujar Sukur.

Menurut Sukur, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke Muspika setempat, sejumlah pejabat. Anggota DPRD Kabupaten Magelang juga sudah melakukan tinjauan ke lokasi jembatan. "Rencananya, warga akan swadaya membuat jembatan darurat dari anyaman bambu, letaknya sekitar 10 meter dari jembatan yang ambrol," kata Sukur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com