Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puting Beliung Landa Dua Dusun di Semarang

Kompas.com - 25/01/2015, 19:04 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Semarang, Sabtu kemarin, ternyata disertai angin puting beliung. Di Desa Plumpon, Kecamatan Suruh, tepatnya di Dusun Dukuh Barat dan Dusun Dukuh Timur, sedikitnya sepuluh rumah rusak akibat terjangan angin puting beliung.

Beruntung kejadian itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa, meskipun saat kejadian warga berada di dalam rumah lantaran hujan turun sangat deras.

"Kejadianya sore sekiar pukul 15.30. Alhamdulillah tidak ada korban, cuma kerusakan rumah saja. Kita laporkan berjenjang hingga ke BPBD Kabupaten Semarang," kata Kades Plumbon, Bambang Priyadi, Minggu (25/1/2015).

Dari sepuluh bangunan rumah yang rusak, hanya satu rumah yang mengalami kerusakan paling parah, yakni rumah milik Yusuf Rohmani (34). Saat kejadian, bagian dapur dan kamar mandi Yusuf sempat tertimpa pohon kelapa setinggi 15 meter.

"Rumah warga lainnya hanya bagian genting yang tersibak angin, sehingga terjatuh dan gentingnya pecah," jelasnya.

Yusuf, saat ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, dirinya tidak menyangka pohon kelapa setinggi itu bisa roboh menimpa rumahnya. Ia yang tinggal bertiga bersama istri dan anaknya bersyukur pohon kelapa tersebut tertahan tandon air, sehingga tidak membuat kerusakan yang lebih parah.

"Untungnya kena tandon air, kalau tidak rumah saya sudah hancur," ungkap Yusuf.

Sementara terpisah, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budianto, mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan perangkat desa setempat untuk mendata warga yang terdampak puting beliung tersebut. Belajar dari peristiwa itu, sebagai langkah antisipasi, Arief menghimbau agar masyarakat mengecek kondisi batang pohon disekitar permukiman. Jika mendapati kondisi batang pohon yang keropos atau lapuk, sebaiknya ditebang.

"Pohon kelapa yang roboh menimpa rumah Yusuf setelah kita periksa ternyata kondisi batangnya sudah lapuk, ini menjadi catatan kami untuk disosialisasikan kepada masyarakat," Kata Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com