Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ibu di Tulungagung Melahirkan Bayi Kembar Lima

Kompas.com - 21/01/2015, 19:52 WIB
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com - Seorang ibu di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, melahirkan bayi kembar lima dalam sebuah persalinan normal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Iskak, Selasa (20/1/2015) dini hari. Satu bayi di antaranya meninggal.

Informasi dari pihak RSUD dr Iskak yang dikutup Antara, Rabu, mengungkapkan, proses persalinan bayi kembar lima oleh seorang ibu bernama Yuni Yuanita (34) itu berlangsung lancar tanpa proses operasi meski dalam kondisi prematur.

"Usia kandungannya masih 31 minggu dengan berat badan tidak sampai dua kilogram. Ini membuat kelahiran bayi prematur," kata dokter kandungan yang menangani proses persalinan, dr Irfani Baihaqi di RSUD dr Iskak, Tulungagung.

Sayang, tidak semua bayi kembar yang semuanya berjenis kelamin perempuan itu lahir selamat. Dari lima bayi yang dilahirkan Yuni, satu di antaranya keluar dari rahim dalam kondisi meninggal.

Langka

Menurut dr Irfani Baihaqi, kelahiran bayi kembar lima tersebut sangat langka. Dalam dunia persalinan, ujar dia, meninggalnya satu bayi kembar biasa disebut dengan istilah twin to twin tranfusion, yakni suatu kondisi medis yang ditandai dengan distribusi yang tidak merata dari aliran darah di antara sepasang kembar monozigotik (identik) yang berbagi plasenta.

Salah satu bayi menerima suplai darah yang lebih sedikit yang dikenal sebagai bayi donor sedangkan bayi kembar lainnya yang lebih banyak menerima suplai darah dikenal sebagai bayi resipien.

"Jadi bayi (orok) yang satu mengorbankan dirinya agar yang lain bisa tetap hidup," urainya.

Berdasar catatan medis di RSUD dr Iskak, Yuni dinyatakan menjalani proses persalinan sejak Senin (19/1/2015) sore setelah merasakan mual dan mengalami gejala pecah ketuban.

Bersama suaminya, Hermawan Risdianto (35), Yuni kemudian pergi ke RSUD dr Iskak sekitar pukul 23.50 WIB.

Yuni dinyatakan mulai melahirkan pada Selasa pukul 00.40 WIB. Bayi pertama lahir dengan panjang 40 centimeter dan berat 1.090 gram, bayi kedua panjang 30 centimeter berat 920 gram, bayi ketiga panjang 30 centimeter berat 1.030 gram dan bayi keempat panjang 40 centimeter berat 860 gram.

Usia kandungan yang masih 31 minggu dengan berat badan yang tidak mencapai dua kilogram tersebut membuat keempat bayi hidup tersebut dinyatakan prematur oleh dokter dan harus menjalani perawatan intensif di ruang inkubator.

Hasil USG

Saat dikonfirmasi wartawan, Yuni mengaku sebelumnya tidak mendapat firasat apapun menjelang kelahiran bayi kembarnya.

Ia mengaku memang sudah mengetahui akan melahirkan anak kembar. Berdasarkan hasil USG yang dia lakukan beberapa bulan sebelumnya, diketahui dirinya bakal melahirkan tiga bayi kembar.

Namun ternyata Yuni melahirkan lima bayi kembar sekaligus, namun meninggal satu sehingga menyisakan bayi kembar empat.

Sementara itu, Humas RSUD Dr Iskak, Muhamad Rifai mengatakan, secara keseluruhan bayi dinyatakan sehat, namun perlu dilakukan perawatan intensif karena berat badan yang masih sangat kurang.

Dalam perawatan tersebut, bayi ditempatkan di ruangan khusus di dalam inkubator untuk menjaga suhu tubuh bayi.

"Selain itu akan kami beri vitamin agar berat bayi bisa bertambah," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com