Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NTT Jadi Supermarket Bencana Alam di Indonesia

Kompas.com - 21/01/2015, 05:30 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dianggap sebagai supermarket bencana alam di Indonesia. Pasalnya, hampir sebagian besar jenis bencana terjadi di wilayah itu.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTT, Tini Tadeus yang didampingi Kepala Biro Humas Setda NTT, Lambert Ibi Riti, saat menggelar konferensi pers bersama puluhan wartawan media cetak, elektronik dan online di aula Kantor Bapedda Provinsi NTT, Selasa (20/1/2015).

“Dari 14 jenis bencana yang sering melanda wilayah Indonesia di antaranya, gempa bumi, gunung meletus, banjir, abrasi, Kejadian Luar Biasa, konflik sosial, longsor, kekeringan, tsunami, puting beliung, badai tropis, wabah penyakit, gelombang panas dan teror,” beber Tadeus.

NTT banyak dilanda bencana, kata Tadeus, karena letak gografisnya berada persis di Ring of The Fire (di atas lingkaran gunung api). Karena itu, untuk pengurangan risiko, pihaknya terus secara rutin mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan membangun pemukiman di daerah-daerah rawan bencana.

Menurut Tadeus, berdasarkan data dari BPBD Provinsi NTT, dalam satu tahun terakhir ini, jenis bencana yang sering melanda wilayah NTT yakni kekeringan, banjir, longsor, puting beliung, abrasi pantai dan gelombang pasang serta gunung meletus.

“Data bencana alam yang terbaru yakni dari awal Desember 2014 sampai 20 Januari 2015, mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia, yakni empat orang meninggal akibat banjir, dua orang meninggal karena puting beliung dan satu meninggal akibat kecelakaan laut,” bebernya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com