Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Pesawat Buatan Negeri Sendiri...

Kompas.com - 20/01/2015, 22:00 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia serius mewujudkan mimpinya untuk segera menghadirkan pesawat buatan dalam negeri, N219. Pesawat yang dirancang sepenuhnya oleh putera-puteri Indonesia sejak tahun 2007 ini direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2015 ini. Lalu pada 2016 menjalani uji terbang dan tahun 2017 ditargetkan masuk pasar.

Sebagai salah satu upaya percepatan hadirnya pesawat ini, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mocmamad Nasir menggelar rapat dengan sejumlah perwakilan instansi terkait di PT Dirgantara Indonesia (DI) tepatnya di Gedung Pusat Management PT DI (Persero), Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/1/2015). Instansi dimaksud adalah Kementerian Koordinator Perekonomian, Perhubungan dan Perindustrian; Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), PT DI dan pemerintah daerah setempat.

"Kami melakukan rapat dalam rangka mewujudkan Pesawat N219 yang akan diproduksi oleh PT DI, dalam hal ini, riset yang dilakukan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Mudah-mudahan di tahun 2015 ini roll out peswat itu bisa terbang dan di akhir tahun 2015 pesawat itu bisa tersertifikasi oleh Kementerian Perhubungan," kata M Nasir di PT DI seusai melakukan rapat tertutup, Selasa.

Menurut Nasir, rapat tersebut salah satunya adalah membahas penyertaan modal yang dibutuhkan dalam mewujudkan pesawat ini.

"Jadi kita alokasi dulu, berapa modal yang dibutuhkan untuk membuat pesawat N219 itu. Dalam hal riset ini, sudah kami anggarkan sekitar Rp 110 miliar untuk sekarang. Nanti ada tambahan lagi Rp 89 miliar. Jadi, totalnya Rp 200 miliar untuk kebutuhan pesawat tersebut," kata Nasir.

Nasir menambahkan, jika pada tahun 2016 ini pesawat berkapasitas 19 orang penumpang itu bisa diwujudkan, maka momen ini merupakan kebangkitan PT DI dan kedirgantaraan Indonesia.

"Kalau sudah jadi, tahun 2016 ini merupakan kebangkitan kedirgantaraan Indonesia. Ini merupakan kemajuan bangsa, kemajuan peradaban bangsa Indonesia," katanya.

Ketika ditanya apakah pemerintah daerah terkait, yakni Provinsi Jawa Barat dilibatkan, Nasir menyatakan pemda harus ikut mendukung.

"Pemerintah Provinsi Jabar dilibatkan untuk mensuport keberadaan pesawat ini," jawabnya.

Gubernu Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, pihaknya mendukung penuh rencana pembuatan pesawat N219 ini.

"Yang jelas kita mendukung penuh, berbangga, saya katakan kalau ini jadi dan terus berkembang, ini kan melanjutkan prestasi (kedirgantaraan) sebelumnya. Ini merupakan simbol dari peradaban ekonomi dan gengsi, makanya perlu didorong terus," kata pria yang akrab disapa Aher itu.

"Dan kalau kemudian nanti Jawa Barat mau beli atau tidak (pesawat N219), itu urusan nanti, gampang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com