“Kalau ke DPRD Kaltim dan duduk melakukan aksi diam rasanya kurang pas, karena DPRD Kaltim telah mendukung otsus. Saya akan ke Jakarta dan melakukan aksi diam di Gedung DPR RI, dan melakukan aksi diam. Selama lima jam, saya tidak akan makan, tidak bicara dan tetap diam sampai permintaan otsus ini dikabulkan,” kata Awang, Senin (19/1/2015).
Awang menjelaskan, otonomi khusus Kaltim adalah tuntutan warga yang menginginkan keadilan kepada pemerintah pusat. Pasalnya, menurut dia, sebagai penghasil migas yang besar, Kaltim tidak mendapat dana bagi hasil dengan layak. Bahkan, kondisi Kaltim tetap harus mendapat banyak suntikan dana bagi pembangunan.
“Kita provinsi kaya migas, tapi kita lihat untuk listrik saja kita masih kurang. Bahkan sering terjadi pemadaman. Premium sering mengalami kelangkaan, demikian juga gas,” ujar dia.
Untuk itu, meski saat ini Awang masih duduk di kursi roda karena sakit, Awang tetap akan melakukan aksi diamnya di DPR RI.
“Saya dituduh stroke, tapi saya tidak sakit. Meski dekarang saya duduk di kursi roda, saya akan tetap mendatangi Gedung DPR RI,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.