Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kiriman Malaysia Tenggelamkan 4 Desa di Nunukan, Menteri Marwan Prihatin

Kompas.com - 19/01/2015, 13:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bencana banjir kiriman dari Malaysia yang melanda empat desa di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengundang perhatian Menteri Desa, Pembanguan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) Marwan Jafar.

"Di sana sering mendapat banjir kiriman dari Malaysia. Ini harus kita pikirkan agar tidak ada lagi kejadian serupa," kata Marwan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (19/1/2015). (Baca: Banjir Kiriman Malaysia Tenggelamkan 4 Desa di Nunukan)

Seperti yang diberitakan sebelumnya, banjir tersebut terjadi setelah hulu Sungai Sembakung di Sungai Pensiangan, Sabah, Malaysia; Sungai Labang; dan Sungai Simalumung di Kecamatan Lumbis Ogong tak mampu menampung luapan air hujan, hingga mengalir ke rumah penduduk setempat.

Dampaknya, ratusan rumah yang terletak di Desa Atap, Tagul, Lubakan, dan Bungkul terendam banjir dengan ketinggian sekitar satu meter. "Tentu saya prihatin dan kecewa dengan kejadian banjir yang dialami warga Nunukan," ungkap Marwan.

Marwan mengaku, berdasarkan laporan yang dia terima, sejumlah desa di sekitar Sungai Sembakung memang kerap dilanda banjir dari negeri jiran. Bencana ini terjadi hampir setiap musim hujan.

Menurut Marwan, pemerintah daerah harus segera mengatasi masalah itu agar‎ warga setempat tidak lagi resah dengan ancaman banjir. "Kondisi daerah seperti di Nunukan ini tentu akan kita berikan perhatian khusus. Kita dorong pemda untuk menuntaskan persoalan tersebut," kata Marwan.

Marwan juga mengatakan, Kementerian DPDTT akan memberikan prioritas pada daerah tersebut karena hingga kini masih tergolong sebagai daerah tertinggal. "Berdasarkan data yang saya terima, ada dua kabupaten di Kalimantan Utara yang tergolong daerah tertinggal, yaitu Kabupaten Nunukan dan Malinau. Karena itu, perlu terus didorong juga agar terlepas dari predikat (daerah tertinggal) itu," kata Marwan.

"Nunukan dan termasuk Malinau ini ke depannya kita harapkan supaya tidak tertinggal lagi. Ini sudah menjadi target kita. Akan tetapi, sekali lagi, butuh adanya koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam hal program pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal di wilayah masing-masing," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com