Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pukat Harimau Mini" Dilarang, Nelayan Tradisional Sulit Hidup

Kompas.com - 19/01/2015, 10:42 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Tak kurang dari 250 nelayan tradisional yang menggunakan pukat harimau mini (trawl) di Kota Bengkulu mengalami kesulitan hidup akibat larangan melaut.

"Saat ini ada tak kurang dari 250 nelayan kecil menggunakan trawl mini, saat ini kondisi laut Bengkulu semakin sedikit ikan apalagi di kawasan tepi," kata Sihombing, salah seorang nelayan setempat, Senin (19/1/2015).

Para nelayan miskin tersebut telah lama menggunakan trawl mini. Mereka bermodalkan perahu sederhana, kayu yang disusun sedemikian rupa tanpa standar layak berlayar, dan nekat melaut.

"Saat ini mereka takut melaut, sementara bantuan alat tangkap lain mereka tak punya, kami nelayan sepakat dilarang menggunakan trawl, namun harus ada solusi agar kami dapat mencari ikan dan tak ditangkap aparat," kata Sihombing.

Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Reynaldi mengakui, aktivitas pencarian ikan gunakan trawl masih marak di Bengkulu. Akibat maraknya aktivitas tersebut, Bengkulu terancam tak mendapatkan dana bantuan pusat dari kementerian kelautan.

"Banyak laporan yang masuk pada kami tentang aktivitas trawl upaya pencegahan terus kita tingkatkan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com