Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Terakhir "Ratu Sabu" Asal Vietnam Sebelum Eksekusi Mati

Kompas.com - 16/01/2015, 14:48 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Seorang terpidana kasus narkotika yang saat ini dititipkan di LP Wanita Bulu, Semarang, yang merupakan warga Vietnam, Tran Thi Bich Hanh, dikunjungi petugas dari Kedutaan Vietnam, Kamis (15/1/2015) pagi kemarin.

Kalapas Wanita Bulu, Suprobowati, mengatakan, kunjungan Kedutaan Vietnam tersebut ialah untuk menyampaikan beberapa hal kepada Tran Thi atau yang akrab disapa Asyin di Lapas Bulu.

"Mereka menyampaikan kalau keluarga Asyin tidak bisa datang menemuinya karena memang dia melarang keluarga datang," katanya, Jumat (16/1/2015).

Selain itu, Suprobowati menuturkan, saat dikunjungi petugas kedutaan tersebut, Tran Thi meminta agar dicarikan makanan khas Vietnam, yaitu poo. Makanan tersebut berupa mi berkuah yang dicampur dengan potongan daging ayam.

"Dia minta makanan khas itu sebelum nanti diekskusi. Kemarin pas kedutaan datang, dia dibelikan. Makanan itu hanya ada di satu tempat kalau di Semarang, jadi nyarinya cukup sulit," ungkapnya.

Tran tertangkap tangan membawa 1.104 gram sabu senilai Rp 2,2 miliar oleh petugas Bea Cukai Bandara Adisumarmo, Surakarta, pertengahan 2011 lalu. Terpidana asal Vietnam tersebut terbang dari Kuala Lumpur tujuan Solo.

Selama proses penyelidikan, terpidana menjadi penghuni Rutan Boyolali. Namun, setelah putusan pengadilan, wanita yang dikenal sebagai "ratu sabu" tersebut dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Bulu, Semarang, Jawa Tengah.

"Ratu sabu" asal vietnam tersebut divonis mati oleh hakim. Vonis tersebut lebih berat dari tuntutan jaksa yang meminta hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com