Tak beda dengan atraksi sirkus, truk bermuatan karung yang menjulang itu pun berdiri, dan hanya roda belakang yang menapak di permukaan jalan. Akibat insiden ini, kemacetan panjang pun terjadi di lokasi itu. Truk enam roda bermuatan ampas gabah ini diperkirakan membawa beban seberat 10 ton, atau 4 ton lebih banyak dari kapasitas maksimalnya.
“Lihat saja, muatannya dua meter di atas bak truk, diperkirakan muatannya 10 ton, melebihi kapasitas sebenarnya yakni 6 ton,“ kata Sukri, supir truk yang melintas.
Demi menghindari kemacetan yang berlanjut, petugas lalulintas Pos PKJR Kariango dibantu personil Polsek Suppa pun lalu terjun ke lokasi untuk mengatur lalulintas dengan memakai sistem buka tutup.
“Menghindari kemacetan, kita memberlakukan sistim buka tutup, karena pengendara yang penasaran ada juga yang memarkir mobilnya untuk melihat kejadian. Apalagi kejadiannya pas di tanjakan,“ kata Bripda Lasape, personel Lantas PKJR Kariango.
Truk "stand up" itu baru bisa berjalan normal setelah sebagian muatannya dipindahkan ke ke truk lain.
Menurut warga setempat, beginilah jika truk kelebihan muatan,dan bisa melawati pos petugas jembatan timbang Kota Parepare, milik Dinas Perhubungan Provinsi, Sulawesi Selatan. “Saya mantan supir truk, walau truk kita kelebihan muatan, asal kita membayar Rp. 5.000 atau Rp. 10.000 kita bisa meliwati Pos Jembatan Timbang, Kota Parepare, tanpa truk harus ditimbang, “ Ungkap Amran Warga Desa setempat. (K62-12)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.