Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Agung Selamat dari Longsor Saat Berbuka Puasa

Kompas.com - 13/01/2015, 14:22 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Hujan deras di Kota Ungaran, Ibu Kota Kabupaten Semarang tidak hanya mengakibatkan banjir di sejumlah pemukiman dan rusaknya fasilitas pendidikan. Ternyata dalam waktu hampir bersamaan, terdapat tiga rumah di Perumahan Bukit Ungaran Baru, Ungaran Timur yang terkena bencana longsor.

Dua rumah berpenghuni, sementara satu rumah dalam keadaan kosong. Ketiga rumah itu milik Agung (54) dan Aziz (39) serta rumah kosong milik Martha, warga Kaligawe Semarang. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sebab saat kejadian para penghuni dalam keadaan terjaga menyusul intensitas hujan yang sangat tinggi.

"Kejadiannya waktu maghrib, saya dan anak sedang menghabiskan menu buka puasa. Sementara suami lagi ambil air wudhu," kata Ny Agung (53), saat ditemui, Selasa (13/1/2015) siang.

Rumah para korban longsor berada di bawah bukit yang di atasnya dicor pada bagian lereng-lerengnya. Tujuannya untuk menahan posisi tanah pasca dilakukan cut and fill oleh pengembang.

Diduga akibat proyek tersebut, air menggerus talud penahan yang membatasi rumah para korban dengan bukit di atasnya. "Longsornya bertahap. Sekali ada suara, kedua suara lagi. Setelah ditengok, dinding dapur sudah tidak nempel. Lo ini kok retak Pak?," imbuh Agung menirukan kata istrinya.

Meski longsor hanya pada bagian dapurnya, namun seluruh bagian lantai rumah dipenuhi lumpur. Agung dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya. Mereka mengaku khawatir material longsor dari atas bukit masih akan terjadi, apalagi curah hujan masih tergolong tinggi.

"Saya tidak berani ambil risiko menempati rumah ini lagi. Sebelum semuanya dinyatakan aman," ujar dia.

Sementara, korban Aziz, mengatakan pada saat kejadian dia hanya bertiga di rumah dengan kedua anaknya. Sedangkan, isterinya belum pulang dari bekerja. Beruntung, sebelum longsor menimpa bagian belakang rumahnya, kedua anaknya sudah diungsikan ke rumah saudaranya.

"Saya sudah firasat, anak-anak tidak mau ditinggal saat Pak Agung minta tolong lihat rumahnya. Anak-anak langsung tha titipke ke rumah Pak Sudrajat. Eh ternyata rumah saya juga kena," kata Azis.

Saat ini, Azis mengaku masih kebingungan harus tinggal di mana, dan dari mana biaya perbaikan rumahnya yang rusak. Dia berharap Pemkab Semarang dapat memberikan bantuan, sehingga untuk sementara waktu dia mempunyai tempat tinggal.

"Rumah ini baru enam bulan saya tempati, saya KPR kan. Kalau ada bantuan, mohon kami disediakan tempat tinggal sementara," ujar Azis.

Sejumlah petugas dari BPBD Kabupaten Semarang hingga pihak kepolisian sudah melakukan pengecekan ke lokasi. Termasuk Kepala Polres Semarang AKBP Muslimin Ahmad, Kasatreskrim AKP Herman dan Kapolsekta Ungaran Kompol Sulistiyo.

Kapolres mengatakan, pihaknya akan menyelidiki prosedur pembangunan perumahan yang lokasinya di atas rumah para korbann, termasuk memastikan perizinannya. "Kita lihat penyebabnya. Apa (karena) adanya pembangunan ini. Kalau betul, maka kita minta pertanggungjawaban dari pengembang. Kita akan lihat izin-izinnya," kata Kapolres.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com