Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas, Pelempar Granat di Rumah Bupati Bireuen Minta Kalung Emasnya Dikembalikan

Kompas.com - 07/01/2015, 12:49 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Ramli alias Gumok (34), pelaku pelemparan granat ke rumah Bupati Bireuen, 19 September 2012 silam, mendesak aparat Polres Bireuen untuk mengembalikan emas berupa kalung yang ia pakai saat ditangkap April 2013 silam.

Pengakuan Gumok kepada Kompas.com, Rabu (7/1/2015), setelah ia dinyatakan bebas beberapa bulan lalu, kini dia mengharapkan emas perhiasan senilai Rp 45 juta itu dikembalikan. Menurut Gumok, awalnya emas itu disita sebagai barang bukti saat pemeriksaan oleh polisi.

”Saya minta emas itu dikembalikan baik dalam bentuk emas atau uang tunai,” ungkap Gumok.

Dia mengaku, emas tersebut kini sangat berharga agar dia bisa membuka usaha untuk menyambung hidup, setelah sekian lama mendekam di dalam sel dan kini dinyatakan bebas bersyarat.

Menanggapi tuntutan itu, Kepala Polres Bireuen, AKBP Ali Kadhafi, mengakui emas berupa perhiasan kalung milik Gumok sempat diambil sewaktu penangkapan dan pemeriksaan dilakukan pihak Polres Bireuen. Namun, emas tersebut tidak dituang dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP), yang sewaktu penangkapan Kasat Reskrim saat itu dijabat Iptu Beny Cahyadi dan Kepala Polres AKBP Yuri Karsono.

”Memang pembicaraan ke arah pengembalian emas itu sudah dilakukan dalam minggu ini. Kita tunggu realisasinya,” kata Ali lagi.

Ali pun mengakui, secara pribadi Gumok sudah meminta untuk emasnya dikembalikan pada Kasat Reskrim yang menjabat saat itu, Beny Cahyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com