Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski BBM Turun, Pemda Kolaka Tidak Akan Turunkan Tarif Angkot

Kompas.com - 06/01/2015, 01:50 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis


KOLAKA,KOMPAS.com - Turunnya harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di pasaran ternyata tidak berdampak signifikan di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Terlebih lagi dengan tarif angkutan umum yang ada.

Bupati Kolaka, Ahmad Safei menegaskan pasca turunnya BBM terutama jenis premium dari harga Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 tidak akan menjadi faktor utama bagi pemda untuk ikut menurunkan tarif angkutan. Ada beberapa alasan yang membuat Pemda Kolaka tidak akan menurunkan harga tariff angkutan.

Pertama adalah tarif angkutan sebesar Rp 5.000 untuk rute dalam kota masih dianggap wajar oleh pemda, kendati harga ini ditetapkan pasca-naiknya harga BBM beberapa waktu yang lalu.

“Saya rasa itu harga pasar. Sopir angkutan umum dibayar Rp 4.500 tidak ada masalah, penumpang juga disuruh bayar Rp 5.000 juga tidak ada masalah. Jadi pada dasarnya tidak ada masalah. Contoh yang baik lagi adalah pasca-kenaikan harga BBM tidak ada antrian di SPBU, dan begitu pun saat BBM turun. Jadi pada dasarnya tidak ada penurunan tarif,” tegasnya, Senin (05/01/2015).

Dia juga menambahkan terkait dengan keluhan masyarakat, hingga saat ini dirinya belum pernah menerima atau mendengar hal itu. Tetapi untuk saat ini dirinya belum akan mengeluarkan rekomendasi penurunan tariff angutan umum.

Secara terpisah, ketua Organda Kolaka, Akring Johar mengatakan bersedia menurunkan tarif angkutan umum sebesar Rp 500 jika sejumlah tuntutan mereka dipenuhi.

“ Tuntutan kami adalah bebaskan biaya kir dan adanya fungsi control harga pasar onderdil di Kolaka. Dan kalau memang tarif angkutan dalam kota harus turun yang saat ini sebesar Rp 5.000, itu Cuma bisa 5 persen. Itu saja,” cetusnya.

Ternyata saat ini dengan tidak adanya penurunan tarif angkutan umum di Kolaka membuat ibu rumah tangga dan anak sekolah mengeluh. Bahkan mereka meninta dari tarif angkutan umum Rp 5.000 turun menjadi Rp 3.000.

“Kalau bisa sekalian saja turun Rp 3.000 dan itu akan meringankan beban kami sebagai anak sekolah," jelas Fikar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com