"Dari data yang kami miliki, 146 orang sakit dan tiga orang meninggal, yakni satu anak balita, satu remaja, dan satu lansia," ujar Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan, Senin (29/12/2014).
Kondisi lokasi pengungsian yang serba terbatas, sambung Marlan, memicu penyakit, seperti diare, penyakit kulit, dan pusing. Untuk mengatasi bertambahnya korban meninggal ataupun yang sakit, pihaknya meningkatkan kerja sama dengan instansi terkait.
Sementara itu, sebanyak 31 pasien baru-baru ini dirujuk ke RS Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung. Mereka menderita rematik, stroke, jantung, kram usus, muntaber, dan karena faktor usia.
"Sejak 23 sampai 27 Desember 2014, secara total, kami menangani 146 pasien anak, dewasa, dan orangtua. Mereka mengeluh sakit mata, pencernaan, dan pusing," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung Nina Setiana.
Nina mengatakan, semua instansi terjun saling membantu mengatasi banjir, termasuk tim medis. Tim medis Kabupaten Bandung ditempatkan di titik-titik pengungsian dan dengan sigap menangani pasien.
Hingga Sabtu (27/12/2014), sedikitnya 3.323 pengungsi menerima pelayanan kesehatan.
"Mereka pada umumnya terkena ISPA, pencernaan, dan kulit," tutur Nina.