Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikira Tewas, Pejabat Tasik Pingsan Dibius Penjahat

Kompas.com - 29/12/2014, 17:10 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com – Salah seorang pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya, Iah Hanifah (52), menjadi korban penipuan dua orang lelaki yang baru dikenalnya sekitar lima bulan lalu.

Kepala Seksi Pendidikan Anak Usia Dini ini ditemukan oleh warga tergeletak seorang diri di pinggir jalan daerah perkebunan perbatasan antara Majenang, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu (28/12/2014) kemarin.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya EZ Alfian mengaku dirinya sebagai orang pertama yang mendapatkan laporan bahwa salah satu anak buahnya menjadi korban kejahatan. Sesuai keterangan dari anak korban dan warga yang pertama menemukan di lokasi kejadian, korban awalnya berangkat dari rumahnya di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, menggunakan mobil Suzuki X-Over warna abu metalik bernomor polisi D 555 IH pada Sabtu (27/12/2014) malam. Korban memberitahukan kepada anaknya akan menengok kerabatnya di salah satu rumah sakit daerah Kota Tasikmalaya bersama dua teman lelakinya.

Anak korban, kata Alfian, mengaku tak begitu mengenal dekat dengan dua lelaki teman ibunya tersebut. Namun korban terlihat akrab dan telah mengenal dua lelaki yang diduga sebagai pelaku penipuan tersebut.

“Anak korban memberitahukan kepada saya bahwa ibunya akan berangkat ke sebuah rumah sakit di kota (Tasikmalaya, red). Tapi pada besok paginya saya mendapatkan telepon dari pegawai lainnya bahwa ibu itu ditemukan warga di pinggir jalan di Cilacap. Bahkan korban sempat dikira telah meninggal karena pingsan tergeletak di pinggir jalan,” jelas Alfian kepada wartawan di RSU TMC Kota Tasikmalaya, tempat kini korban dirawat, Senin (29/12/2014) siang tadi.

Alfian menambahkan, korban setelah ditemukan sempat dilarikan ke Puskesmas Majenang, Kabupaten Cilacap, karena diketahui masih bernyawa. Namun, saat itu kondisi korban terlihat lemas dan tak bisa berbicara.

“Jadi setelah warga yang menemukan mengetahui korban masih hidup, mereka langsung melarikannya ke puskesmas terdekat. Korban tak bisa berbicara, kuat dugaan telah diberi obat bius oleh para pelaku,” kata Alfian.

Dalam kejadian itu, tambah Alfian, korban kehilangan mobilnya yang dibawa kabur para pelaku. Selain itu, perhiasan yang dikenakannya, sejumlah uang tunai, telepon seluler dan surat berharga pun turut raib dibawa para pelaku.

“Jadi korban seperti dibius, soalnya tadi saya ngobrol dengan korban, saat kejadian korban tak ingat apa-apa,” tambah dia.

Kini, korban masih dirawat di RSU TMC Kota Tasikmalaya untuk pemulihan. Namun, sampai sekarang kondisi korban masih mengalami shock berat dan enggan bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya.

“Tadi pun saya meminta maaf dari pihak keluarga kalau korban masih shockberat dan tidak mau bertemu dengan orang yang tidak dikenal, termasuk para wartawan,” ungkap Alfian.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com