Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Pasar Klewer hingga Rp 17 Miliar Per Hari

Kompas.com - 27/12/2014, 23:55 WIB


SOLO, KOMPAS.com
- Pasar Klewer yang terbakar pada Sabtu (27/12/2014) malam, adalah pasar tekstil terbesar di Kota Solo, Jawa Tengah. Perputaran uang di pasar tersebut diperkirakan hingga miliaran rupiah per hari.

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Solo memperkirakan, perputaran uang di Pasar Klewer, Solo mencapai Rp 17 miliar per hari. 

Namun, menurut Kepala Seksi Ekstensifikasi KPP Pratama Solo, Suratman, Senin (8/12/2014) lalu, baru 15 persen pedagang yang memiliki NPWP (nomor pokok wajib pajak). Sisanya 85 persen belum tertib pajak.  

Pasar yang letaknya bersebelahan dengan Keraton Surakarta ini juga merupakan pusat perbelanjaan kain batik yang menjadi rujukan para pedagang dari Yogyakarta, Surabaya, Semarang dan kota-kota lain di Pulau Jawa.

Saat ini, pasar yang terdiri dari lantai dua ini bisa menampung 2.300 pedagang dengan jumlah kios sekitar 2.064 unit. Pasar Klewer tidak hanya sebagai pusat perekonomian, tetapi juga tujuan wisata dan simbol Kota Surakarta.

Bangunan Pasar Klewer diresmikan pemanfaatannya pada 1971 oleh Presiden Soeharto. Sebelumnya, Pasar Klewer hanya pasar dengan sekat-sekat non permanen untuk berjualan kain batik. Karena banyak pedagang menyampirkan kain batik ke bahu alias "ting klewer" sehingga disebut pasar klewer.

Wartawan Kompas Sri Rejeki dalam artikel "Menjelajahi Pasar Klewer" di Harian Kompas edisi 14 Maret 2009 menulis koleksi batik di Pasar Klewer lumayan lengkap mulai dari katun hingga sutra, dari batik printing, batik cap, hingga batik tulis. Harganya jelas bervariasi.

Ada pula perlengkapan rumah tangga lainnya dengan aplikasi kain batik. Semuanya dijual dengan variasi harga dari puluhan hingga jutaan rupiah. Bahan-bahan pembuatan batik juga dijual di beberapa kios di pasar ini. Salah satunya terletak di belakang pasar. Dalam perkembangannya, Pasar Klewer juga menjual produk tekstil dan garmen umumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com