Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Medis terkait Perut Susilah yang Kempes Menjelang Kelahiran

Kompas.com - 26/12/2014, 18:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Mengecilnya perut Susilah (40), warga Gunungkidul, secara mendadak bukan karena kehilangan janin. Secara medis, Susilah (40) sebelumnya mengalami hamil semu.

"Peristiwa seperti itu disebut pseudocyesis atau hamil semu," jelas dokter ahli kandungan dr Hasto Wardoyo SPOG, Jumat (26/12/2014).

Menurut dr Hasto yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kulonprogo, hilangnya janin dalam rahim secara medis tidak mungkin terjadi. Kasus-kasus tersebut biasanya terjadi pada pasangan suami istri yang lama mendambakan kehadiran seorang anak.

"Secara medis tidak mungkin janin hilang. Istilahnya hamil semu. Namun perlu melihat hasil dari USG," tegasnya.

Menurut dia, hamil semu sulit dibedakan dengan hamil normal. Keduanya memilik ciri-ciri yang sama. Hamil semu dengan hamil normal, kondisi perutnya akan sama-sama membesar, tidak menstruasi dan ketika tes urine hasilnya positif.

"Hanya bisa dipastikan dengan USG. Kalau pseudocyesis, ketika di-USG, janin tidak kelihatan," tegasnya.

Oleh karena itu, menurut dr Hasto, terkait peristiwa yang menimpa Susilah (40), yang bersangkutan harus di-USG dahulu untuk memastikan apakah hamil normal atau pseudocyesis.

"Harus dilihat dulu hasil USG-nya. Dari hasil USG nantinya akan terlihat ada tidaknya janin di dalam kandungan," tandasnya.

Diberitakan, sebelumnya kebahagiaan Susilah dan Sumarno mendapatkan anak pertama setelah 17 tahun menikah berakhir pilu. Pasalnya pada Kamis, 25 Desember 2014 pagi, janin dalam kandungan Susilah yang berusia 9 bulan lenyap tanpa sebab yang jelas. [Baca juga: Susilah "Shock" Sehari Jelang Melahirkan, Perutnya Mendadak Kempes]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com