Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyapa Saksi Bisu Terjangan "Wedus Gembel" Merapi dengan Motor "Trail"

Kompas.com - 26/12/2014, 14:51 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Lereng Gunung Merapi sisi selatan bisa dikatakan sebagai lukisan alam karya Sang Maha Kuasa yang akan membuat setiap mata merasa takjub dengan keindahanya.

Namun, keindahan lukisan alam tersebut seakan terhapus ketika Oktober 2010 lalu Gunung Merapi menunjukkan aktivitasnya. Bagaimana tidak, hampir seluruh wilayah yang berada di kaki gunung di sisi selatan tersapu oleh awan panas.

Awan panas atau yang dikenal oleh masyarakat di Yogyakarta dengan sebutan "wedus gembel" ini pada erupsi Oktober 2010 lalu telah meluluhlantakkan perkampungan warga yang berada di kaki gunung sisi selatan, salah satu yang terparah adalah Kinahrejo, Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.

Bahkan, dalam letusan besar yang terjadi pada 26 Oktober 2010 lalu sang Juru Kunci Gunung Merapi Mbah Maridjan ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya.

Korban jiwa akibat erupsi Gunung Merapi tahun 2010 lalu diperkirakan mencapai sekitar 347 jiwa. Meski telah luluh lantak, namun Kinahrejo tak kehilangan pesonanya. Kini alam Gunung Merapi kembali subur dan hijau. 

Terjangan "wedus gembel" serta sisa material vulkanik bagaikan lukisan alam baru. Masyarakat Kinah pun tak ingin terlarut jauh dalam kesedihan. Mereka kembali merajut hidup baru dengan mempromosikan wilayah Kinahrejo sebagai tempat wisata, volcano tour.

Wisata alam dengan menawarkan pesona sisa-sisa kedahsyatan erupsi Merapi 2010. Wisatawan diberikan tiga pilihan untuk dapat menjelajahi setiap sudut wilayah Kinahrejo, yakni dengan berjalan kaki, menaiki mobil offroad dan berpetualang dengan motor trail 1500 CC.

Bagi yang suka dengan adventure dan ingin merasakan sensasi melewati jalanan tanah yang terjal dengan pemandangan batu-batu besar dari material Merapi di sisi kanan kiri, wisatawan dapat mengambil pilihan dengan menyewa motor trail 150 CC.

"Tak perlu kawatir, bagi yang tidak bisa mengendarai motor trail telah disiapkan pemandu. Atau ingin boncengan dengan sahabat, teman atau pacar juga bisa," ujar Eko, koordinator penyewaan motor trail Merapi.

Dengan motor trail 150 CC, wisatawan dapat menjelajahi setiap sudut wilayah Kinahrejo yang menjadi saksi kedahsyatan erupsi Merapi 2010 lalu. Di antaranya yakni petilasan rumah almarhum Mbah Maridjan.

Di lokasi ini wisatawan dapat melihat tempat diketemukannya jenazah Mbah Maridjan. Selain itu, di lokasi petilasan rumah Sang Juru Kunci ini dipajang pula beberapa benda seperti gamelan, motor, dan perabotan serta mobil Suzuki APV. 

Saat letusan pada 26 Oktober 2010 lalu mobil APV tersebut berada tepat di depan rumah Juru Kunci Merapi dan tersapu awan panas ketika hendak digunakan untuk mengevakuasi Mbah Maridjan dan beberapa warga.

Benda-benda yang dipajang memang semuanya merupakan saksi bisu kedahsyatan luncuran "wedus gembel". Panasnya yang mencapai 1.000 derajat celcius membuat perabotan serta benda-benda tersebut terbakar dan meleleh.

Tak hanya itu, dengan mengendarai trail melewati jalan sedikit terjal ke sisi timur petilasan rumah Mbah Maridjan. Wisatawan akan merasakan sesi adventure yang lebih menantang dan  memacu adrenalin.

Bungker

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com