Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Istri Yakin Suaminya Hanya Pedagang Ayam yang Baik, Bukan Teroris

Kompas.com - 23/12/2014, 09:24 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com
 — Keluarga Toni Saronggalo (36), terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri, Minggu (21/12/2014) malam, kini harus menanggung beban berat setelah tulang punggung mereka diciduk Densus 88.

Istri yang masih mengandung dan lima anaknya, yang biasa menggantungkan hidupnya dari ayahnya yang berjualan daging ayam keliling, kini tak lagi bisa menemui sang kepala keluarga.

M, sang istri, kini mulai bergantung pada pemberian orangtuanya yang bekerja di Surabaya untuk merawat dan menanggung hidup dengan kelima anaknya. Anaknya yang paling besar masih duduk di bangku kelas V di sebuah madrasah.

Sejak mengetahui suaminya ditangkap Densus 88 Antiteror, M memang susah ditemui. Ketika berhasil ditemui di rumahnya di Desa Kentong, M ingin didampingi AK, pamannya, untuk berbicara.

Dengan pakaian cadar serba hitam, M yang juga didampingi sebagian anaknya akhirnya mau bertemu.

Dia pun baru mau menjawab beberapa pertanyaan setelah pamannya menjamin bahwa ini hanya upaya sekadar ingin tahu cerita tentang suaminya. M mengaku dia belum bisa berkomunikasi dengan suaminya sejak penangkapan tersebut. Dia juga mengaku tidak mengetahui di mana suaminya berada sekarang.

M mengaku hanya tahu kabar suaminya ditangkap Densus 88 dari saksi mata T yang tidak lain adalah pamannya sendiri.

Ketika ditanya mengenai kegiatan suaminya sehari-hari, M mengaku bahwa yang dia tahu, suaminya hanyalah penjual daging ayam keliling.

Sejak menikah tahun 2005 dan menetap di Kediri sebelum akhirnya pindah ke Kentong, M bercerita dia hanya tahu suaminya bekerja sebagai wiraswasta dan tukang mebel, pernah juga jadi penjual kerupuk dan empat tahun terakhir adalah pedagang daging ayam keliling.

M meyakini bahwa suaminya adalah orang baik yang tidak pernah terlibat dalam gerakan teroris apa pun. Dia pun ingin mengetahui di mana suaminya berada sekarang.

"Sejak semalam belum dihubungi suami atau bisa menghubungi suami," kata wanita 35 tahun yang tengah mengandung putra keenamnya itu.

Di rumah itu, masih banyak sanak kerabat yang keluar masuk menanyakan seputar apa yang dialami keluarga M. Sementara itu, AK mengatakan, M menyerahkan wawancara-wawancara selanjutnya kepada dirinya.

"Ya jadi siapa pun wartawannya nanti yang ingin wawancara langsung ke saya. Keponakan saya keberatan memberikan keterangan kepada wartawan lagi," ungkap AK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com