Salah satu koordinator Paguyuban Pedagang Pasar Induk Wonosobo (PPPIW) Abud Basyir, mengatakan para pedagang di pasar ini mengalami kerugian hingga miliaran rupiah. Menurut dia, kebakaran tersebut merupakan pukulan telak bagi para pedagang.
"Diperlukan suatu jalan keluar atas penderitaan kami,“ tutur Abud, Senin petang. Dia pun berpendapat harus ada upaya pengamanan lebih baik untuk pasar ini, terkait kebakaran yang terjadi berkali-kali ini.
Berdasarkan catatan Pemerintah Kabupaten Wonosobo, pasar Induk Wonosobo pernah terbakar habis pada 30 September 1994. Setelah dibangun kembali menjadi bangunan tiga lantai, pasar ini diresmikan kembali penggunaannya pada 24 Juli 1997, bersamaan dengan hari jadi Wonosobo.
Namun, pada 11 Maret 2004, kebakaran kembali terjadi di pasar induk Wonosobo, sekalipun hanya tujuh kios dan lapak yang terbakar pada saat itu. Lalu, Senin dini hari, kebakaran besar menghanguskan kios di ketiga lantai pasar.
Sementara itu, Kapolres Wonosobo, AKBP Agus Pujianto, mengatakan penyelidikan atas penyebab kebakaran yang terjadi pada pukul 02.00 WIB tersebut masih berlanjut. Sejumlah saksi, ujar dia, telah diminta keterangannya.
"Beberapa saksi di antaranya adalah pedagang dan petugas satpam yang berjaga di pasar induk,“ sebut Agus. Puluhan polisi dan TNI berjaga di sekitar lokasi kebakaran untuk mengantisipasi keamanan bekas pasar tersebut. Sepanjang Senin, arus lalu lintas yang mengarah ke pasar ini dialihkan ke jalan lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.