Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari-Februari 2015, Waspada Lahar Hujan Merapi

Kompas.com - 22/12/2014, 22:18 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang memprediksi puncak musim hujan terjadi pada Januari hingga Februari 2015 mendatang. Puncak penghujan berarti ancaman akan bencana alam juga diprediksi semakin tinggi terjadi di Kabupaten Magelang dan sekitarnya.

"Pada Januari dan Februari mendatang merupakan ancaman bencana tinggi. Karena selama dua bulan itu adalah puncak musim penghujan. Saat itu, kita harus mewaspadai bencana alam,” kata Joko Sudibyo, kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Senin (22/12/2014).

Joko mengungkapkan bahwa bencana lahar hujan Gunung Merapi dan tanah longsor menjadi ancaman tertinggi di wilayah Kabupaten Magelang. Sedangkan ancaman puting beliung sudah terlewati karena biasa terjadi pada musim pancaroba.

Joko menambahkan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan pemetaan wilayah rawan bencana. Untuk tanah longsor, ada beberapa titik yang perlu diwaspadai, yakni di sekitar kawasan Perbukitan Menoreh (Kecamatan Borobudur dan Salaman), Gunung Sumbing (Kajoran, Windusari, Kaliangkrik dan Bandongan), Merbabu (Pakis, Sawangan dan Ngablak), Telomoyo dan Andong (Kecamatan Grabag dan Ngablak). Di beberapa titik itu, kontur tanahnya labil dan terdapat batuan tua yang sudah lapuk sehingga tidak bisa menyimpan air.

"Hingga saat ini sudah ada beberapa laporan kejadian longsor. Namun sifatnya hanya kecil-kecil dan kami sudah mendistribusikan bantuan logistik,” papar Joko.

Beberapa wilayah yang terkena longsor itu di antaranya di Kecamatan Borobudur seperti di Desa Majaksingi, Giri Tengah, dan Desa Sambeng. Kemudian di Kecamatan Salaman semisal di Desa Kalirejo dan Kalisalak. Untuk Kecamatan Kajoran di Desa Sukomakmur dan Sambak.

Sebagai upaya penganggulanan bencana dan pengurangan resiko bencana, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat seperti SKPD Kabupaten Magelang, TNI, Polri serta komunitas relawan dan organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) tingkat desa. Selain itu, ada penguatan program desa bersaudara (sister village) yang sudah berjalan dan dinilai mampu mengantisipasi bencana alam maupun bencana lainnya.

"Ada 20 komunitas relawan dan 60 OPRB tingkat desa di Kabupaten Magelang. Setiap tahun kita gelar pelatihan serta bantuan perlengkapan seperti genset, senso dan sebagainya,” beber Joko.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com