Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Romo Inosensius: Bekas Tambang Mangan Resahkan Warga Belu

Kompas.com - 22/12/2014, 22:00 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ATAMBUA, KOMPAS.com - Warga Desa Ekin, Kecamatan Lamaknen Selatan, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengeluh dan risau dengan kondisi di wilayahnya pasca-berakhirnya aktivitas pertambangan mangan yang dilakukan oleh PT Nusa Lontar Resources.

Setelah seminggu perusahaan itu pergi, hingga saat ini, lokasi pertambangan yang berada dekat permukiman warga belum juga direklamasi. Pastor pembantu Paroki Nualain Kabupaten Belu, Romo Inosensius Nahak Pr kepada Kompas.com, Senin (22/12/2014), mengatakan, warga saat ini khawatir terjadi tanah longsor di daerah mereka, karena banyaknya bekas galian yang belum ditimbun. Padahal, waktu PT Nusa Lontar Resources beroperasi, disepakati akan mereklamasi lahan tambang tersebut jika penambangan berakhir.

“Setelah mereka (PT Nusa Lontar Resources) pergi, kerusakan lahan menjadi masalah dan momok menakutkan bagi warga karena saat ini musim hujan yang justru mulai tampak longsor di mana-mana, terutama pada lahan tambang yang berada dekat rumah warga,” jelas Romo Inosensius.

Sejak beroperasi tahun 2010 lalu, kata Romo Inosensius, PT Nusa Lontar Resources tidak pernah sekali pun melakukan kegiatan reklamasi. Hal itu menyebabkan banyak lubang dan parit bermunculan dengan kedalaman 20 sampai 30 meter.

Sebagai tokoh umat katolik di wilayah itu, Romo Inosensius dalam sepekan terakhir ini selalu menerima keluhan dari umatnya, termasuk juga sejumlah pejabat desa. Ia pun akan meluangkan waktu untuk bertemu dengan pemerintah daerah dan DPRD Belu guna membahas masalah itu.

Romo Inosensius mengatakan, saat pihaknya menggelar aksi secara besar-besaran untuk menolak tambang beberapa waktu lalu di kantor DPRD Belu dan kantor Bupati Belu, PT Nusa Lontar Resources mengaku telah menyerahkan biaya reklamasi kepada pemerintah Belu, tetapi anehnya dana itu rupanya tidak digunakan.

Atas hal itu, Romo Inosensius berharap Pemerintah Belu bertanggung jawab untuk reklamasi dan PT Nusa Lontar Resources juga harus memberi jaminan kesejahteraan kepada warga dan juga memulihkan kondisi kesehatan warga yang terkena penyakit kulit.

Ketika hendak dikonfirmasi, Penjabat Bupati Belu Wilem Foni belum bisa ditemui karena sedang bertugas keluar daerah. Pesan singkat yang dikirim belum dibalasnya.

 
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com