Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jawa Barat, Ada 7.000 Kasus Konflik Agraria

Kompas.com - 22/12/2014, 04:40 WIB

JAKARTA, KOMPAs.com - Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka mengatakan, ada ribuan kasus konflik agraria seperti yang diperjuangkan Eva Susanti alias Eva Bande. Rieke menghitung di daerah pemilihannya saja, terhitung ada sekitar 7000 kasus.

Dalam konfrensi pers pembebasan Eva di kantor Walhi, Jakarta Selatan, Minggu (21/12/2014), Rieke mengatakan salah satu kasus yang tengah ia tangani adalah konflik antara petani dan perusahaan di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat.

"Di Teluk Jambe saya juga mendampingi. Saya mendukung pemerintah membuat tim khusus untuk mengurai satu demi satu sengketa lahan yang ada," katanya.

Ia menyebut pada 5 Juni lalu sebelum Joko Widodo atau yang akrab dipanggil Jokowi dilantik sebagai Presiden RI, mantan Wali Kota Solo itu sempat menandatangani perjanjian Marhaen. Salah satu isinya adalah negara harus hadir di setiap konflik.

"Kita harus mendukung agar tidak ada lagi sikap-sikap represif. Kita mendukung TNI-Polri untuk membela negara, bukan hanya membela kepentingan. Bela negara bukan cuma angkat senjata, mereka yang membela petani juga termasuk membela negara," tuturnya.

Rieke berharap ke depannya kasus yang diperjuangkan Eva dan warga Luwuk, Sulawesi Tengah bisa segera diselesaikan. Pemerintah harus hadir bukan cuma sampai dipeberian grasi untuk Eva, akan tetapi juga hadir dalam perebutan kembali hak-hak petani Luwuk.

"Kita mendukung bukan hanya rekonsiliasi. Seperti kata (Presiden ke-4 RI), rekonsiliasi tidak bisa kalau tidak jelas siapa korban siapa pelaku," ucap Rieke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com