Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/12/2014, 18:27 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com
 — Usia senja tidak menyurutkan semangat Jaya Prawira untuk menemui sahabat-sahabatnya di seluruh penjuru Nusantara. Kakek berusia 71 tahun itu nekat mengendarai sepeda kayuh berkeliling dari pulau satu ke pulau lainnya demi bertemu dengan teman-temannya alumni Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) Bogor angkatan 1964. 

Andik—panggilan akrabnya—bercerita, dirinya berangkat dari rumahnya di Banten pada 22 September 2014 lalu. Sampai saat ini ia mengaku sudah menempuh perjalanan hingga 1.400 kilometer.

"Saya tidak buru-buru, sehari bisa menempuh 60-70 kilometer. Kalau lewat tanjakan sepeda saya tuntun," ucap pria kelahiran Banten, 4 Agustus 1943, itu.

Saat ditemui di perbatasan Purworejo-Magelang, ia baru saja mendorong sepedanya di tanjakan dengan kemiringan sekitar 45 derajat sepanjang satu kilometer, tepatnya di Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Meski gerimis, kakek tujuh anak dan 12 cucu itu tetap terlihat semangat.

Andik mengaku sudah menjelajahi satu per satu kota di Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat. Ia berkunjung ke orang kantor pemerintahan yang masih ada hubungan emosional saat di SKMA. Tidak lupa ia meminta tanda tangan kepala daerah dan ketua DPRD setempat untuk kemudian dibukukan sebagai kenang-kenangan.

"Saya sudah mengumpulkan banyak tanda tangan dan stempel wali kota, bupati, ketua DPRD, dan para pejabat setempat di seluruh Provinsi Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat," kisah Andik.

Selain berburu tanda tangan, Andik juga selalu membeli peta masing-masing daerah. Setiap harinya, perjalanan dimulai pagi lalu berhenti pukul 16.00 WIB. Untuk hari Sabtu dan Minggu, biasanya digunakan untuk istirahat dan mencuci pakaian yang dibawanya.

"Saya tidak pernah menginap di hotel, tapi di rumah alumni-alumni SKMA. Kadang saya juga menginap di kantor Perhutani daerah setempat, atau juga di mushala. Saya bawa kantong tidur juga," jelasnya.

Selama perjalanannya, ia hanya membawa bekal pakaian seadanya, uang yang tidak terlalu banyak, beberapa ban sepeda cadangan, dan kunci-kunci sepeda. "Anak saya tujuh dan tersebar di berbagai provinsi. Sementara cucu saya ada 12. Mereka tinggal di berbagai kota, seperti Jakarta, Banjarmasin, Bandung, dan Malang. Jadi pada setiap kota yang ditempati anak, saya bisa mampir," papar Andik.

Cukup mudah mengenalnya ketika di jalan. Pada mantel baju bagian belakang yang dikenakannya terdapat tulisan "Andik SKMA 46 Lintas Pulau. Keliling Indonesia".  Sementara pada tas sepedanya tertulis "Lintas Pulau Keliling Indonesia. Andik SKMA 46".

"Kami mempunyai persatuan dengan nama Rimbawan. Mereka mendukung saya di tiap kota," ungkap suami dari Melly G Binti itu.

Untuk mengitari Banten hingga Denpasar diperkirakan mencapai lima bulan. Lalu berkeliling Provinsi NTT, NTB, Sulawesi, Kalimantan, Sumatera, dan kembali lagi ke Banten diperkirakan mencapai dua tahun perjalanan. Dia berencana, ketika sampai di Pulau Bali nanti, dia hendak mendaftarkan diri ke Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai orang usia lanjut yang telah melakukan perjalanan panjang keliling Indonesia menggunakan sepeda kayuh.

"Pokoknya berpikirlah dengan sehat, awet muda. Jalani hidup ini dari hari per hari saja," kata Andik berbagi tips. Andik merupakan pensiunan PNS di lingkungan Dinas Kehutanan. Ia menjadi PNS pada 1964 dengan tugas pertama di Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Kemudian, pada tahun 2000 lalu dia telah pensiun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com