Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembilan Orang Terluka Saat Erupsi Gunung Gamalama

Kompas.com - 19/12/2014, 11:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Gamalama di Ternate, Provinsi Maluku Utara, Kamis (18/12/2014) pukul 22.41 kemarin, menyebabkan 9 orang terluka, dan satu orang masih hilang. Satu korban hilang tersebut hingga kini masih dicari oleh tim gabungan dari Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Maluku Utara, BPBD Kota Ternate, TNI, Polri, Basarnas dan masyarakat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran persnya, Jumat (19/12/2014) mengungkapkan, korban adalah rombongan pecinta alam yang sedang mendaki Gunung Gamalama sejak Rabu (17/12/2014).

Korban luka tersebut bukan karena akibat langsung dari erupsi gunung. Mereka umumnya jatuh saat berlari menyelamatkan diri ketika erupsi terjadi sekitar pukul 23.00 Wib.

Korban luka-luka berat adalah:
1. Mahatir Indra Amri (17 thn - Kel Salero).
2. Ryan Saputra (19 thn - Kel Tafure).
3. Fajri Usman (17 thn - Kel. Tafure)
4. Agung (Kel Koloncucu )
Semuanya dirawat di RSUD Kota Ternate.
 
Korban luka ringan:
1. Annggi Juandi Tanjung (17 thn - Kel Salero)
2. Zainudin Bayau (14 thn - Kel. Salero)
3. Hairul Miat (16 thn - Kel. Salero)
4. Asril Efendi (16 thn - Kel Salero)
5. Randi (Kel Tongole)
 
Kelima korban di atas sudah kembali ke rumah masing-masing.

Berdasarkan laporan dari PVMBG Badan Geologi, Gunung Gamalama tinggi asap pasca erupsi mencapai 2.000 meter condong ke timur. Sebelumnya, telah terjadi peningkatan kegempaan sejak pukul 17.30  WIT, yang kemudian meningkat tajam pukul 22.09 WIT. 

Peningkatan kegempaan ini telah dilaporkan ke BPBD. Status Waspada pun telah dinaikkan ke Siaga.

Sutopo mengungkapkan, kondisi saat ini, Gunung Gamalama masih mengeluarkan asap putih abu-abu dan abu vulkanik. Sementara di Kota Ternate hujan abu tipis pun terjadi.

"Bandara Sultan Babullah di Kota Ternate ditutup sementara. BPBD Kota Ternate telah membagikan masker kepada masyarakat. Kondisi normal, aktivitas berjalan seperti biasanya. Tidak ada pengungsian," kata Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com