Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pendaki Gunung Gamalama Hilang Pasca-letusan

Kompas.com - 19/12/2014, 10:09 WIB
TERNATE, KOMPAS.com — Dua pendaki Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dilaporkan masih tersesat pasca-meletusnya Gunung Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), pada Kamis (18/12/2014) malam. (Baca: Gunung Gamalama di Ternate Meletus)

"Dari informasi yang kami terima dari mahasiswa Mapala yang selamat, memang ada dua mahasiswa yang sampai saat ini masih tersesat di sekitar Gunung Gamalama," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Sutopo Abdullah di Ternate, Jumat (19/12/2014).

Menurut Sutopo, saat ini, pihaknya bersama tim Basarnas berupaya untuk mengevakuasi kedua mahasiswa Mapala yang hingga kini belum berhasil ditemukan.

Dia mengatakan, kedua mahasiswa (belum diketahui identitasnya-red) diduga dalam kondisi cedera akibat letusan Gunung Gamalama. Saat ini, tim Basarnas berupaya mencari keduanya yang berdasarkan informasi terakhir berada di sekitar Buku Kusuba, lereng Gunung Gamalama.

Mengenai kesiapan Pemkot Ternate menghadapi bencana gunung meletus ini, Sutopo menyatakan, Wali Kota Ternate telah menginstruksikan kepada instansi terkait, seperti Dinas Nakersos, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, dan BPBD untuk siaga menghadapi bencana Gunung Gamalama.

Untuk itu, semua personel di Pemkot Ternate akan disiagakan dalam penanganan korban meletusnya Gunung Gamalama sehingga semua korban bisa terlayani dengan baik. "Wali kota telah instruksikan kepada instansi terkait untuk tetap siaga membantu penanganan meletusnya Gunung Gamalama ini. Karena sampai saat ini, kebanyakan warga yang menjadi korban letusan Gunung Gamalama butuh penanganan secara intensif oleh pemkot setempat," kata Sutopo.

Oleh karena itu, dia meminta kepada masyarakat di Kota Ternate untuk tetap waspada, tetapi tidak perlu khawatir dan tidak pula terpengaruh dengan berbagai informasi yang tidak benar. "Masyarakat sebaiknya hanya mendengarkan informasi terkait meletusnya Gunung Gamalama dari pemerintah setempat karena kami akan terus menginformasikan perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu sehingga tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com