Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/12/2014, 12:26 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Aparat Polsek Ungaran dan Polres Semarang menggagalkan tawuran puluhan siswa SMA dari sejumlah sekolah di Semarang, Kamis (18/12/2014). Sebanyak 37 siswa gabungan dari SMK Pelita 2 Semarang dan SMA 5 Semarang digelandang ke Mapolres Semarang, setelah sebelumnya terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, puluhan siswa dari kota Semarang itu tiba di Ungaran sekitar pukul 09.00wib. Dengan menumpang sebuah truk, mereka yang masih yang mengenakan seragam sekolah turun di Alun-alun lama Kota Ungaran.

Warga yang melihat gelagat mencurigakan lantas melaporkan hal itu ke Polsekta Ungaran. "Ada gelagat mau tawuran, warga melapor ke kita. Benar saja, saat tahu kehadiran kita mereka bubar," kata Kepala Polsekta Ungaran, Kompol Sulistyo.

Saat itulah aksi kejar-kejaran antara polisi dan puluhan siswa terjadi. Mereka lari menuju Kampung Legoksari, yang letaknya di seberang jalan dari Alun-alun lama. Lantaran buta lokasi, mereka akhirnya terdesak ke jalan buntu dan nekat menjebol pagar seng.

Ternyata di balik pagar seng tersebut adalah sungai, tidak ada jalan lagi. "Kami terpaksa nyemplung ke kali daripada ketangkap polisi. Basah semua celana dan sepatu kami. Bau lagi," kata Andi, salah satu siswa.

Di sungai itulah, puluhan siswa lalu ditangkap. Setelah digiring ke sebuah tempat, polisi menggeledah mereka satu per satu. Dari penggeledahan itu polisi mendapati sebuah gir, yang diduga dipakai sebagai senjata tajam.

"Mungkin saja senjata tajam lainnya dibuang saat kejar-kejaran tadi. Saat kami interogasi, mereka mengaku mau ke Ambarawa. Tapi anehnya, kok turunnya di Ungaran. Sebelum terjadi sesuatu, mereka kami amankan," ujar Kapolsek.

Setelah semuanya ditangkap, satu per satu diminta masuk ke mobil dalmas Polres Semarang, dengan cara berjalan jongkok. Saat berjalan masuk ke mobil dalmas itulah bau busuk tercium sangat menyengat, akibat baju mereka basah oleh air sungai yang telah bercampur limbah rumah tangga.

Mereka selanjutnya akan dibawa ke Mapolres Semarang untuk mendapatkan pembinaan. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com