Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Organisasi Pencinta Alam Kritis Ditikam Rekannya Sendiri

Kompas.com - 17/12/2014, 16:04 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis


SINJAI, KOMPAS.com - Anggota sebuah organisasi pencinta alam di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, terlibat keributan di depan sekretariat mereka hingga mengakibatkan seorang di antaranya kritis terkena tikaman badik, Rabu (17/12/2014).

Peristiwa yang terjadi sekira pukul 10.30 wita ini bermula saat korban Andi Halilintar (15), warga Jalan Sungai Tangka tiba-tiba mendatangi sekretariatnya, Forum Pencinta Alam (FPA), yang terletak di samping Lapangan Nasional Sinjai dan menantang sejumlah rekannya untuk berkelahi.

Tidak terima dengan tingkah korban, terduga pelaku, SU alias Beting (21), menerima tantangan korban. SU lalu mengejar korban dengan menenteng badik. Naas, korban terjatuh sekitar 100 meter dari Sekretariat FPA dan langsung dihujani tikaman. Korban kritis karena luka tikaman pada bagian punggung.

Aparat kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengamankan SU bersama barang bukti sebilah badik dan membawanya ke Markas Kepolisian Resor (Mapolres) setempat. Sementara itu, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sinjai untuk mendapatkan perawatan medis.

Meski demikian, SU tetap membantah dirinya yang melakukan penikaman. SU juga mengaku tidak tahu apa yang menyebabkan Andi tiba-tiba datang dan menantang teman-temannya.

“Bukan saya Pak yang menikam, bukan saya yang menikam,” kilahnya dihadapan penyidik.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sinjai, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Andi Rahmat, mengungkapkan bahwa terduga pelaku penikaman sudah kita amankan untuk dimintai keterangan.

“Terduga pelaku bersama barang bukti sudah kita amankan, sedangkan korban penikaman sementara di rawat di RSUD Sinjai dan kasus ini untuk sementara dalam proses pengembangan,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com