Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyanderaan Siswi SD di Gresik

Kompas.com - 17/12/2014, 15:54 WIB
GRESIK, KOMPAS.com — Komandan Kodim (Dandim) 0817 Gresik, Jawa Timur, Letkol Awang Pramila Loviantara, menduga pelaku penyanderaan siswi SD yang dilakukan di depan kantor Kodim mengalami stres karena tiba-tiba berteriak meminta untuk bertemu jajaran Kodim.

"Awalnya, ada orang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim, Jalan RA Kartini, Gresik, untuk meminta bertemu jajaran Kodim, termasuk saya. Kemudian, secara tiba-tiba (pelaku) melakukan penyanderaan kepada siswi yang bersekolah di SD Negeri 2 Tlogopatut," ungkap Awang di Gresik, Rabu (17/12/2014).

Awang yang sempat berbicara dengan pelaku mengaku alasan Fuad bertemu jajaran Kodim karena merasa terancam dan dikejar seseorang yang ingin membunuh pelaku.

Namun, belum sempat menjelaskan secara rinci masalahnya, pelaku meminta diantar ke pelabuhan serta meminjam telepon genggam untuk menghubungi keluarga pelaku yang berada di Malang.

Seusai dituruti permintaannya, pelaku tetap tidak mau melepaskan sandera dan meminta agar dipinjamkan mobil patroli. "Saat bernegosiasi dengan pelaku, saya juga menghubungi Tim Buser Polres Gresik agar membuntuti pelaku saat hendak keluar kantor Kodim," tuturnya.

Dalam perjalanan menuju pelabuhan, sejumlah Tim Buser yang membuntuti pelaku terus melakukan pengawasan terhadap mobil yang ditumpangi pelaku.

"Saat pelaku lengah dalam perjalanan, petugas kami langsung menarik sandera dan membawa keluar dari mobil, dan itu terjadi saat berada di lampu merah kawasan Jalan Veteran," ujarnya.

Seusai sandera ditarik keluar dari mobil, Tim Buser Polres Gresik melakukan tembakan ke arah mobil dan mengenai pelaku hingga tewas di lokasi kejadian.

Sementara itu, korban penyanderaan yang bernama Syahriani Putri Agustin, siswi kelas IV A SDN 2 Tlogopatut, berhasil diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit Semen Gresik untuk mendapat perawatan. "Korban hanya luka sedikit di bagian dada dan mengalami depresi akibat peristiwa itu," ujarnya.

Ini link video amatir dari penyanderaan itu, seperti dikutip dari situs Surya:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com