Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Supomo, menerangkan, Pemkot bekerjasama dengan 19 perguruan tinggi untuk menjalankan program ini. "Data anak putus sekolah yang rentan diambil dari kecamatan yang sudah melakukan pendataan akurat," kata Supomo, Rabu (17/12/2014).
Sepanjang tahun 2014, kata Supmo, tercatat ada 200 anak yang masuk kategori rawan dan putus sekolah. Mereka mendampingi 200 mahasiswa. "Mahasiswa mendampingi anak asuh untuk belajar bersama, memotivasi dan memberikan bekal keterampilan, agar mereka tidak terlibat pada hal-hal yang negatif," tambah dia.
Intensitas pertemuan mahasiswa dengan anak asuhnya diserahkan kepada masing-masing mahasiswa, karena para mahasiswa sudah memiliki konsep sendiri untuk mendidik mereka.
Kemarin, para mahasiswa yang selama ini bekerja baik dan turut berpartisipasi dalam program pendampingan tersebut mendapat apresiasi dari Pemkot Surabaya. Mereka diberi Penghargaan Social Enterpreneur 2014 langsung dari Risma.
Surabaya mendapat beberapa penghargaan bidang sosial-kemanusiaan. Terbaru, Kota Pahlawan dinobatkan sebagai kota dengan penanganan disabilitas terbaik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.