Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi Ternak Bebek, Dua Kakek Tewas Tersambar Petir

Kompas.com - 16/12/2014, 13:04 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com
- Musim hujan membawa duka bagi warga Desa Singonjuruh, Kecamatan Singonjuruh, Kabupaten Banyuwangi. Pahing (60), warga Dusun Pasinan Barat, dan Wandin (58), warga dusun Pasinan Timur, tewas tersambar petir ketika berteduh di gubuk tengah sawah ketika menggembalakan bebek, Senin sore (15/12/2014).

Sahuni, Kepala Desa Singonjuruh, menceritakan bahwa pada awalnya keempat warganya sedang berternak bebek di areal persawahan lalu hujan turun dengan deras.

"Satu orang memaksakan diri untuk pulang, sedangkan tiga orang Pak Pahing, Pak Wandin dan Pak Sulih memilih untuk berteduh di gubuk di areal sawah," ujar Sahuni, Selasa (16/12/2014).

Saat itu, cuaca di sekitar Desa Singonjuruh gelap karena awan hitam, hujan deras dan diselingi petir.

"Saat itu, saya dikabari jika ada warga yang tersambar petir ditengah sawah. Dua orang tewas dan satu orang selamat," ungkap Sahuni.

Sementara itu, Abdul Sahri, warga Dusun Pasiran, Desa Singonjuruh, menceritakan warga baru mengetahui ada kejadian tersebut ketika Sulih, satu korban yang selamat kembali ke desa dan menceritakan dua kawanya masih berada di sawah.

"Pak Sulih terlihat lemas saat mengatakan dua temannya tersambar petir. Saat dicek di gubuk hanya ada Pak Wandi yang sudah tidak bergerak. Dan ternyata tubuh Pak Pahing terpental jatuh ke sungai dan terbawa arus hingga 25 meteran," ungkapnya.

Setelah dievakuasi, kedua jenasah tersebut dibawa ke Puskesmas Singonjuruh dan pihak medis menyatakan bahwa kedua kakek tersebut telah meninggal dunia.

Kedua warga yang masih kerabat tersebut dimakamkan di pemakamaman desa, hari ini.

"Kami menolak diotopsi karena kami yakin mereka meninggal karena tersambar petir. Tanda tanda di tubuhnya tidak bisa di bohongi," ungkap Sahri.

Dia juga menceritakan bahwa kejadian yang sama perah terjadi 15 tahun yang lalu. Saat itu dua warga Desa Singonjuruh juga tewas tersambar petir.

"Hanya tempatnya yang berbeda dan mereka masih muda. Di sini memang rawan dengan petir apapalgi di tengah sawah karena tidak ada tanaman tinggi disekitar gubuk," pungkasnya. (K82-13)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com