Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Berencana Pindahkan Warga dari Daerah Rawan Longsor Banjarnegara

Kompas.com - 15/12/2014, 17:27 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Warga yang bertempat tinggal di puluhan kecamatan yang rawan longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, akan direlokasi melalui program transmigrasi lokal. Hal itu dilakukan menyusul banyaknya warga yang tinggal di zona merah rawan longsor di kabupaten tersebut.    

"Transmigrasi lokal itu memindahkan warga ke lokasi yang lebih aman atau jauh dari daerah bahaya bencana, tetapi masih berada dalam satu wilayah," ujar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Senin (15/12/2014).  

Longsor yang terjadi di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, dengan korban diperkirakan lebih dari 100 orang itu memang menjadi perhatian sejumlah pihak. Pemprov Jateng juga sudah mempersiapkan sejumlah langkah untuk melakukan antisipasi agar bencana semacam tidak terulang.  

Ia mengatakan, banyak titik rawan terjadinya bencana longsor di kawasan Banjarnegara sehingga perlu pemetaan dan penataan yang lebih serius dari semua pihak. Namun, menurut dia, masih ada masalah sosial ekonomi yang menyebabkan masyarakat masih bertahan di kawasan rawan dan enggan pindah.  

"Saya kemarin berbicara dengan Rektor UGM yang juga seorang geolog (Dwikorita Karnawati). Saya sudah minta dibantu untuk pemetaan daerah rawan longsor," ujarnya.  

Menurut dia, pemetaan dan penataan daerah rawan longsor itu akan dilakukan secara sistematis agar cepat selesai. Selain itu, menurut dia, juga harus ada review tata ruang untuk konsep jangka panjang, sedangkan konsep jangka pendek yang akan dilakukan ialah pendekatan terhadap warga terkait dengan risiko dan bahaya tinggal di kawasan rawan bencana.

"Juga untuk menyosialisasikan langkah seperti apa yang harus dilakukan warga saat terjadi hujan dengan curah tinggi, harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," tuturnya.  

Selain itu, Ganjar juga berharap nantinya penerapan Undang-Undang Desa bisa diaplikasikan dengan dilaksanakannya tata ruang desa di seluruh daerah. Hal ini, menurut dia, penting agar warga bisa tinggal di daerah yang lebih aman sehingga jika ada bencana yang terjadi tidak menimbulkan banyak kerugian, terutama korban jiwa.  

Sementara itu, berdasarkan data sementara Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, jumlah jenazah yang telah ditemukan sebanyak 50 orang, terdiri 36 laki-laki dan 14 perempuan. Dari jumlah itu, diperkirakan masih ada sekitar 58 korban yang tertimbun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com