Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terisolasi, Warga Sekitar Lokasi Longsor Kesulitan BBM

Kompas.com - 15/12/2014, 13:12 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Wilayah Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terancam krisis bahan bahar minyak (bbm) jenis bensin dan solar. Masyakarat yang mencari BBM pun kelimpungan.

Demi mendapatkan bensin, masyarakat harus beli di luar daerah. Jika beruntung dia akan mendapatkan bensin di tingkat eceran, namun dengan harga yang lebih mahal. "Tidak ada bensin di sini (Karangkobar) mas. Susah carinya,  kemarin saja sudah Rp 12 ribu di tingkat eceran. Itu pun di Wanayasa," kata Medi, salah satu warga setempat, Senin (15/12/2014).

Kesulitan BBM bagi Medi terasa menyulitkan. Sebab, dia tiap hari berurusan dengan angkutan yang membutuhan bahan bakar. Jika habis, aktivitasnya menjadi lebih berat.

Medi sebagaimana warga lain biasanya membeli bensin di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU) Karangkobar. Namun, semenjak SPBU ditutup, dia beserta warga lain mulai kesulitan dan khawatir akan terisolasi.

Warga terbiasa membeli bensin eceran seharga Rp 9.000. Kini, bensin mulai langka. Dia pun tak berkeinginan menyalahan siapa-siapa soal "bensin". Dia sadar akses untuk keluar dari Banjarnegara sudah sangat sulit. Beberapa jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan, sehingga tidak bisa memasok bensin ke SPBU.

"Biasanya Rp 9.000 di sini. Pasokannya dari Banjarnegara, kadang ke Wonosobo dan Dieng. Tapi sekarang susah dan harganya sudah naik," tutur dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, di Karangkobar sebenarnya sudah ada satu SPBU. Karena kondisi dibuat jalur evakuasi untu bencana longsor, SPBU pun tidak berjalan melayani masyarakat.

SPBU yang ditutup, oleh relawan difungsikan sebagai kantong parkir. Sementara kondisi di dalam, warga yang berkeinginan keluar pengungsian memilih untuk berjalan kaki. 

Kesulitan akses bahan bahar minyak juga dialami Erwin, warga lainnya. Menurut dia, dalam kondisi bencana ini, bensin penting, tapi sulit untuk ditemukan. Dia pun berharap agar akses jalan bisa dibuka kembali dan roda aktivitas warga bisa berjalan sebagaimana biasa. "Kemarin saya sudah beli bensin lima liter, satu liternya saja sudah Rp 12 ribu," ujar Erwin, Senin siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com