Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UGM: Perlu Ada Proteksi bagi Masyarakat di Daerah Rawan Longsor

Kompas.com - 14/12/2014, 20:23 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Gajah Mada (UGM) Dwikorita Karnawati menilai perlu ada proteksi bagi warga yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana tanah longsor. Salah satunya dengan adanya peraturan yang mengatur tentang jarak aman tempat tinggal dari bibir tebing.

"Banjarnegara, khususnya Kecamatan Karang Kobar, daerahnya bukit dan tersusun dari batuan rapuh. Daerah tersebut memang paling rawan terjadi longsor," kata Guru besar Fakultas Teknik Geologi UGM tersebut seusai menghadiri Pelantikan Pengurus Pusat Kagama di Balai Senat UGM, Minggu (14/12/2014).

Dwi menjelaskan, selain kemiringan ekstrem dan susunan batuan yang rapuh, longsor juga di dipicu intensitas curah hujan. Mengenai musibah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karang Kobar, Kabupaten Banjarnegara, Dwi mengatakan bahwa lokasi tersebut berada di cerukan yang sisi-sisinya berupa tebing curam. Dengan kondisi seperti itu, masyarakat tentunya sudah mengetahui bahwa tempat tinggal mereka berada di daerah rawan longsor.

Menurut Dwi, ada beberapa faktor yang mungkin memaksa warga tetap tinggal di sana. Untuk itu, pemerintah harus mencarikan solusi atas permasalahan tersebut sehingga masyarakat bisa terhindar dari longsor yang sewaktu-waktu mengancam jiwa dan rumah tinggal mereka.

Dwi menyebutkan, upaya proteksi untuk masyarakat perlu dilakukan, misalnya dengan pengaturan jarak pendirian bangunan dari tebing. "Saat ini belum ada aturan soal jarak pendirian bangunan dari tebing. Kalau aturan dari bibir sungai kan sudah ada, proteksi itu perlu dilakukan," ujarnya.

Selain itu, perlu juga adanya pengetahuan soal sistem deteksi dini untuk masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana. Dengan sistem ini, ketika ada faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya longsor, seperti intensitas hujan tinggi, warga bisa segera menyelamatkan diri.

"Setelah ada pemetaan rawan bencana, di zona merah harus ada proteksi. Pemantuan dan peringatan dini," ujarnya.

Dwi menyatakan, dua tim dari UGM telah dikirim ke lokasi tanah longsor di Dusun Jemblung, Sampang, Karang Kobar, Banjarnegera. Tim asesmen bertugas menghitung kebutuhan korban bencana, adapun tim investigasi akan melihat lebih dalam mengenai kondisi tanah di lokasi kejadian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com