Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Longsor Susulan, Benyono Sudah Sepekan Tidur di Ruang Tamu

Kompas.com - 12/12/2014, 19:30 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


UNGARAN, KOMPAS.com
- Keluarga Benyono (52), warga Dusun Banaran, Gemawang, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, terpaksa tidur di ruang tamu sejak sepekan yang lalu. Mereka mengaku masih khawatir akan terjadi longsor susulan yang bisa mengubur rumahnya.

Longsor pertama di daerah mereka terjadi pada Jumat (5/12/2014) pagi. Material longsor dari tebing setinggi 11 meter dan panjang 12 meter tersebut saat kejadian langsung mengenai rumah tetangganya, Mulyani (56), yang berada dekat dengan rumah Benyono.

"Kami khawatir terjadi longsor susulan. Kalau turun hujan saya sekeluarga memilih menempati ruang tamu karena dinding dapur dan kamar tidur sudah retak-retak," kata Benyono, Jumat (12/12/2014) siang.

Dirinya tidak mempunyai pilihan lain, kecuali bertahan dirumah meski bencana mengancam jiwa mereka. Untuk menghindari air masuk ke sela-sela teras samping rumahnya, dirinya pun berinisiatif menambal rekahan dengan larutan semen. Hal itu dilakukannya lantaran intensitas hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Larutan semen saya siramkan ke seluruh bagian yang sudah merekah dan retak," ucapnya.

Sementara itu, beberapa bagian dari rumah Mulyani mengalami kerusakan akibat bencana tanah longsor yang terjadi pada pekan kemarin. Salah satunya, cor penyangga teras depan rumah patah karena terhela pohon jambu yang larut terbawa arus longsor.

"Kalau genteng-genteng yang pecah sudah diganti saat kerja bakti kemarin, kami berharap ada perhatian dari Pemkab Semarang," katanya.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Semarang, Arief Budianto, menjelaskan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa sembako, terpal plastik, dan karung kepada kedua warga korban longsor di Desa Gemawang.

Untuk meminimalisasi longsor susulan, dirinya juga sudah mengimbau kepada warga yang tinggal di pinggiran tebing untuk memangkas dahan dan ranting pohon supaya tidak memicu terjadinya longsor ketika angin kencang.

"Bagian tebing yang longsor sudah ditutup plastik untuk antisipasi (longsor susulan)," kata Arief saat dihubungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com