Dia juga mengingatkan kepada seluruh warga Kota Bandung agar tidak malu dan ragu menjadi "pemulung" dan memunguti sampah yang berserakan di jalan. "Bank sampah selain jadi tabungan ada prinsipnya, masyarakat jadi 'pemulung'. Tapi 'pemulung' yang diorganisasikan oleh wilayahnya," kata Emil di Pendopo Kota Bandung, Jumat (12/12/2014).
Lebih lanjut, Emil menjelaskan, sampah-sampah yang dipungut harus memiliki nilai jual kembali "Yang layak dijual dikumpulkan, dicatat, nanti sekian waktu dia dapat keuntungan dari tabungan ini," tuturnya.
Untuk saat ini, program bank sampah yang sudah berjalan adalah kerjasama dengan toko buku Gramedia melalui kegiatan Bandung Cleanaction.
Sementara untuk bank sampah yang bisa ditukarkan dengan potongan pembayaran listrik kerjasama dengan PLN masih dalam tahap pembicaraan. "Dengan toko buku Gramedia ada tukar sampah anorganik dengan buku. Dengan PLN ada tukar sampah anorganik dengan diskon bayar listrik. Sementara PLN masih dibicarakan. Kalau Gramedia sudah testing di kegiatan cleanaction," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.