"Ini Buat Apa? Saya Tidak Mungkin Korupsi Bu..."

Setiap pengendara motor dan mobil, tukang becak, anak sekolah, para peziarah maupun pejalan kaki lainnya diminta berkomitmen demi memerangi korupsi. Aksi simpatik yang dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri Demak, Nur Asiah tersebut, mendapat apresiasi positif dari masyarakat yang melihat aksi para jaksa itu.

"Terimakasih stikernya, tapi ini buat apa? Saya tidak mungkin korupsi bu," kata Kajari Demak, Nur Asiah menirukan ucapan salah seorang penarik becak. "Itu nanti bisa ditempel di becak atau di warung biar semua orang bisa baca. Mari kita sama-sama mencegah korupsi di negeri ini. Korupsi harus kita cegah sedini mungkin dengan memulainya dari diri sendiri," ungkap Asiah.

Aksi bagi-bagi stiker, kata Asiah, menjadi renungan bagi siapapun yang melihatnya agar tidak melakukan korupsi. Menurut dia, korupsi bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, tanpa mengenal batas ruang dan waktu, termasuk di Kabupaten Demak.

Hal itu terbukti dengan dieksekusinya sembilan tersangka korupsi, dan Kejaksaan Negeri Demak menyelamatkan uang negara sebesar Rp 1.438.824.328 selama kurun waktu tahun 2014. "Meskipun Demak itu Kota Wali, bukan tidak mungkin korupsi tidak ada, justru godaannya juga besar," kata Asiah.

"Ada korupsi di Demak pasti kita sikat, berapa pun jumlahnya. Pokoknya kita bikin penuh Rutan Demak," imbuh Asiah.